![]() |
Tampak Bupati Tana Toraja, dr. Zardak Tombeg (kaos putih) bersama Forkopimda dan stakeholder terkait saat tanam pohon secara simbolis di objek wisata Buntu Sarira (Oki) |
60MENIT.co.id, Tana Toraja | Bupati Tana Toraja (Tator) dr. Zadrak Tombeg menanam pohon di kawasan Bukit (Buntu) Sarira, Kelurahan Sarira Kecamatan Makale Utara, Selasa 22 April 2025.
Penanaman pohon tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang ke-55 yang jatuh pada 22 April 2025.
Namun tak sekadar menanam, Bupati Zadrak pun bercengkrama dengan para warga di sekitar.
Diketahui, Kegiatan tersebut kerja sama Pemerintah Propinsi (pemprop) Sulawesi Selatan melalui UPT KPH Saddang I, dan BPDAS Jeneberang Saddang serta dukung BPS-GT (Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja)
Turut dihadiri, Dandim 1414 Tana Toraja (Tator), Letkol Arm Bani K. Sepang, Kapolres Tator, AKBP Budy Kurniawan yang diwakili Kapolsek Makale, AKP Yohanis Sampe Palinoan, Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Sadang, UPT KPH Saddang 1 stakeholder terkait, dan masyarakat.
Dengan mengusung tema "kekuatan kita planet kita menjaga bumi tanggungjawab kita bersama, let's plant a tree (mari menanam sebuah pohon).
Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeq dalam kesempatan itu mengajak semua stakeholder, dan seluruh lapisan masyarakat untuk mencintai alam ini, dengan memelihara alam, tidak membuang sampah sembarangan, dan menanam pohon.
Dikatakan Zadrak bahwa dirinya prihati dengan kondisi bumi saat ini sampah dimana-mana, dan terjadi bencana alam hampir semua wilayah, secara khusus di Tan Toraja dalam beberapa pekan ini terjadi longsor hampir setiap kecamatan terjadi.
" bencana alam merupakan manifestasi bumi ini yang sedang menangis karena ulah kita manusia yang tidak mau perduli alam lagi " ucap Zadarak.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa bencana alam yang terjadi merupakan ulah manusia yang tidak mencintai alam. Bencana ini merupakan bentuk kesedihan alam atas ulah manusia yang tidak lagi memperdulikan alam, buang sampah sembarangan dan lain-lain.
Ditambahkan Zadrak bahwa rangkaian kegiatan peringatan hari bumi tersebut merupakan salah satu manifestasi Indonesia dalam mendukung pelestarian bumi dalam mengatasi pemasanasan global. Disamping itu hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat yakni swasembada pangan dan swasembada energi untuk mendukung kelestarian bumi ini.
![]() |
dr. Zardak Tombeg (Bupati Tana Toraja sedang menanam tanaman keras di lahan gersang Bukit Sarira. |
Menurut ketua panitia hari Bumi Sedunia, Frederyk Tandi Payung saat menyampaikan laporannya menjelaskan bahwa peringatan hari bumi tersebut diikuti sebanyak 192 negara di dunia, termasuk Indonesia. Dan untuk Tana Toraja diisi dengan penanaman pohon sebanyak 1000 pohon dan tersebar disejumlah wilayah dengan melibatkan berbagai pihak. Dengan berbagai jenis pohon seperti pohon beringin, manggis, dukuh, durian, jengkol dan lainnya. Dan juga kegiatan bersih-bersih lingkungan dengan kerja sama berbagai elemen.
"alasan memilih objek wisata Buntu Sarita, adalah karena lokasinya termasuk dalam lahan kritis dan gersang sehingga dengan adanya penanaman pohon maka di harapkan lokasi objek menjadi hijau dan memberikan kesejukan bagi pengunjung dan dapat memberikan sumbangsih demi kelestarian sumberdaya air untuk masyarakat di kaki Buntu Sarira termasuk objek wisata alam kolam Tilanga' " pungkas Frederyk.
Sementara itu Lurah Sarira, Thomas Kala'padang kepada media disela-sela kegiatan menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena telah memilih objek wisata Buntu Sarira sebagai lokasi penanaman pohon dalam peringatan hari bumi.
Dikatakan hal ini sangat mendukung karena dengan adanya penanaman pohon di objek disamping memberi rasa sejuk dan mempertahankan keasrian objek juga akan sangat berdampak ke objek wisata kolam alam Tilangga' yang berada tepat dibawah objek Buntu Sarira. Dimana dengan penanaman dampaknya sangat besar agar air kolam tersebut debitnya akan bertahan walaupun musim kemarau.
Dirinya meminta masyarakat khususnya yang ada disekitar objek wisata bahkan juga kepada pengunjuk objek agar terus menjaga kelestrian alam, tidak buang sampah disembarang tempat, terutama sampah plastik.
(sal).