![]() |
Tampak Matius Mandarit, keluarga dari Pasien Fisilia Juli Pasuang, sedang meregistrasi laporan pengaduannya di SPKT Polres Toraja Utara, Selasa, 4 Maret 2025. |
60Menit.co.id, Makassar | Diduga salah mendiagnosa hasil laboratorium darah pasien, pihak RSUD Pongtiku di Toraja Utara harus menghadapi protes dari keluarga Fisilia Juli Pasuang, pasien rumah sakit tersebut. Setelah menjalani rawat inap di RS Pongtiku, Fisilia kini berstatus rawat jalan. Tidak puas atas pelayanan rumah sakit itu terkait diagnosa darah, pihak Fisilia akhirnya melaporkan Direktur RS Pongtiku, Drg. Margaretha Ellon Massang Sura’, M.Kes, ke Polres Toraja Utara.
Pengaduan masalah ini dilaporkan Matius Mandarit, pihak keluarga Fisilia yang diberi kuasa, melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Toraja Utara, Selasa (4/3) siang. Dari SPKT, pada hari itu juga laporan langsung diteruskan ke Sat Reskrim Polres guna ditindaklanjuti. Sebelum melapor, Matius lebih dulu berkonsultasi dengan Kasat Reskrim, AKP Ridwan, SH, MH. mengenai layak tidaknya kasus tersebut dilaporkan.
Ditemui di Mapolres Torut, Matius mengatakan, masalah yang dilaporkan ini atas permintaan pihak keluarga. “Substansi laporan ini yang paling penting jika memang memenuhi unsur adalah penegakan hukum atas perbuatan melawan hukum, pro justitia. Ada kepastian hukum dan berkeadilan. Kemudian ada efek jera yang timbul dari proses hukum itu. Efek jera yang bisa membuat orang itu profesional bekerja dan menghargai orang lain,” tegas Matius.
Menurut Matius, pihak RS Pongtiku telah lalai dalam mendiagnosa darah dan ini bisa membahayakan keselamatan pasien. Diketahui, Hasil Laboratorium RS Pongtiku atas golongan darah Fisilia 26 Januari 2025 adalah B+, berbeda dengan hasil lab RS Lakipadada Makale A+ setelah pengambilan sampel darah pasien. Sebelum transfusi darah dilakukan ke pasien Fisilia diuji coba lagi dan ternyata golongan darah pasien tersebut A+. Pihak keluarga pasien berharap kasus ini dapat diusut tuntas. “Agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari," timpal Matius.
Menjelang berita ini rilis, Direktur RS Pongtiku Drg Margaretha EM Sura’, ketika dikonfirmasi melalui WA, hari ini, Rabu (5/3), tidak menjawab. Pesan yang dikirim kepada Margaretha hanya dibaca dengan tanda centang dua kali.
(anto)