![]() |
Siti Zaenah, memerlihatkan Saladah hasil tanam ibu-ibu KWT Dewi Sri RW.09 Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung (redaksi) |
60MENIT.co.id, Bandung | Ketua PKK RW.09 Siti Zaenah, mengunjungi percontohan kebun hasil karya dari ibu-ibu penggerak lingkungan yang bernaung di Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sri berada di wilayah GBA 2 RW.09 Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Minggu 2/01/2025.
Hal ini dilakukan Siti Zaenah, sebagai isyarat pendukungan terhadap KWT Dewi Sri yang bekerja keras untuk menghijaukan lahan kosong terlebih ke pengembangan Ketahanan Pangan di wilayahnya daripada lahan kosong dan terbengkalai tidak bermanfaat.
Selain meningkatkan pemberdayaan perempuan KWT ini banyak fungsinya, yaitu sebagai pelaku peningkatan produksi pertanian, meningkatkan ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial dan pelaku pembangunan desa, itu yang ada dibenak Siti Zaenah.
![]() |
Tampak tanaman sayur Saladah tumbuh subur. |
"Lihat, hasil tanaman ini subur-subur Masya Allah, hasil ketekunan dan kegigihan ibu-ibu KWT Dewi Sri hasil tidak akan mengkhianati dari jerih payah penanamnya," imbuh Zaenah.
Disampingnya, Nia Kurniasih menambahkan, dirinya selaku ketua KWT Dewi Sri lebih mengenalkan beberapa jenis tanaman sayuran yang ada di KWT, selain semua subur juga membuat tergiur yang melihatnya, sehingga dinilai berhasil bagi tim KWT Dewi Sri sebab terbukti hasil tanaman yang tampak subur.
"Kami menanam beberapa jenis sayuran, pada saat ini hanya Saladah yang sudah siap di panen, sebagian lagi masih nunggu satu Minggu untuk menuju panen," ujar Nia.
![]() |
Nia Kurniasih posisi ke-2 dari kiri. |
Nia Kurniasih pun mengatakan, bahwa kesuburan tanaman ini tentunya menggunakan pupuk penyubur tanaman, yaitu menggunakan Pupuk Ademik, dengan takaran yang seimbang sehingga hasilnya bisa dilihat sendiri.
Ibu-ibu KWT Dewi Sri berharap, giat peningkatan Ketahan Pangan ini bisa dipraktekkan di setiap RT, sehingga bisa menambah kelengkapan pasakan dapur bahkan bisa menambah tambahan pendapatan rupiah bagi ibu-ibu yang ada di lingkungan RW 09.
"Kami yakin jika ibu-ibu yang kreatif dan hobby bercocok tanam seperti yang kita lakukan maka akan menambah penghasilan jika berkelanjutan, minimal kita tidak susah membeli sayuran ke warung buat kebutuhan dapur," tutup Nia.
(*)