Ratu Turuk dan Jaya Katwang (zhovena) |
RATU TURUK
Ratu Turuk Bali adalah putri dari Prabu Semeiningrat Raja dari Kerajaan Gelang-Gelang atau Gegelang, sebuah kerajaan bawahan Singasari.
Kerajaan Gegelang berdiri pada 1290, terletak di daerah Dusun Ngrawan, Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.
Turuk Bali kemudian dinikahkan dengan Putra Prabu Sastra Jaya dari Kediri yang bernama Jaya Katwang. Di mana kedua kerajaan tersebut merupakan kerajaan bawahan Singasari.
Selepas ayahnya mangkat, Suami Turuk Bali (Jaya Katwang), menjadi raja di Gegelang dan mereka dikaruniai satu putra bernama Ardaraja.
Ardaraja itulah yang kemudian jadi salah satu tokoh yang disebut-sebut berjasa besar dalam runtuhnya Kerajaan Singasari.
Gegelang dengan Singasari pada mulanya berhubungan baik karena Ardaraja sendiri merupakan menantu Prabu Kertanegara, raja terakhir Singosari.
Namun, Ardaraja disebut membocorkan kelemahan kerajaan mertuanya (Singasari) kepada ayahnya, Raja Jaya Katwang.
Jaya Katwang pun memutuskan untuk memberontak dan menghancurkan Singasari pada 1292 dan Ardaraja akhirnya membelot dan mendukung ayahnya.
Jaya Katwang yang keturunan Raja Kediri ternyata masih punya dendam terhadap Singasari, karena Kediri diruntuhkan oleh Ken Arok pendiri Singasari.
Berkat bantuan Ardaraja, Jaya Katwang pada akhirnya dapat menaklukan Singasari, bahkan Raja Kertanegara terbunuh dalam peristiwa pengepungan istana.
Selepas runtuhnya Singasari, Jaya Katwang membangkitkan lagi Kerajaan Kediri, sementara Singasari kedudukannya berbalik menjadi bawahan Kediri.
Sementara, Ardaraja dijadikan sebagai putra mahkota di Kerajaan Kediri setelah kejayaannya kembali dibangkitkan oleh Jaya Katwang.
Namun, belum juga menjadi raja, Ardaraja tewas terbunuh ketika Raden Wijaya menantu Raja Singasari melakukan serangan pada Kediri.
Raden Wijaya yang merupakan pendiri Kerajaan Majapahit melakukan serangan terhadap Kediri dibantu oleh pasukan Mongol.
Raja Jaya Katwang dan Ardaraja pun tewas saat mempertahankan Ibu Kota Kerajaan Kediri. Sedangkan ibunya, Ratu Turuk Bali dikisahkan bunuh diri.
(*)