Burung Perkutut Kanuranggan Udamas (zhovena) |
BURUNG PERKUTUT PENJAGA HATI.
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Andra. Andra adalah seorang petani yang jujur dan pekerja keras, tetapi ia sering merasa kesepian sejak orang tuanya meninggal. Setiap hari, ia bekerja di ladang, merawat tanaman, dan berharap ada sesuatu yang bisa mengisi kekosongan hatinya.
Suatu pagi, ketika embun masih menetes di daun, Andra mendengar suara kicauan burung yang merdu. Ia menoleh ke arah pohon besar di tepi sawah dan melihat seekor burung perkutut yang cantik dengan bulu putih bersih. Burung itu menatapnya seolah-olah ingin menyampaikan sesuatu.
Andra mendekat perlahan. “Indah sekali kicauanmu,” katanya. “Seandainya aku bisa mendengar suara seindah itu setiap hari.”
Burung perkutut itu tiba-tiba berbicara, “Jika kau merawatku dengan kasih sayang, aku akan selalu bernyanyi untukmu. Namun, kau harus berjanji untuk tidak memenjarakanku dan membiarkanku pergi kapan pun aku mau.”
Andra terkejut mendengar burung itu berbicara, tetapi ia mengangguk setuju. Ia membuatkan sangkar terbuka di rumahnya, di mana burung itu bisa bertengger dengan bebas. Setiap pagi, suara merdu burung perkutut itu menemani Andra saat bekerja. Suaranya mengusir rasa sepi dan membuat hati Andra terasa hangat.
Hari-hari berlalu, dan Andra merasa hidupnya lebih bermakna. Ia sering berbicara dengan burung itu, yang ia beri nama Kinan. Kinan selalu mendengarkan dengan sabar, meski tak selalu membalas. Keberadaan Kinan juga menarik perhatian penduduk desa, yang sering datang untuk mendengarkan kicauannya.
Suatu hari, Kinan berkata, “Andra, kau telah menjaga janjimu dengan baik. Tapi aku harus pergi untuk melanjutkan perjalananku. Ingatlah, kebahagiaan tidak hanya datang dari kehadiran makhluk lain, tetapi juga dari hati yang penuh rasa syukur.”
Andra merasa sedih, tetapi ia tahu bahwa cinta sejati adalah tentang membebaskan, bukan memiliki. Ia membuka sangkar itu sepenuhnya, membiarkan Kinan terbang ke langit. Namun, sebelum pergi, Kinan meninggalkan sebuah bulu putih yang berkilauan.
Andra menyimpan bulu itu sebagai pengingat akan persahabatan mereka. Setiap kali ia merasa kesepian, ia memegang bulu itu dan teringat pesan Kinan. Suara burung itu tetap hidup dalam hatinya, mengajarkan Andra untuk selalu bersyukur atas apa yang ia miliki.
Sejak saat itu, Andra tidak lagi merasa kesepian. Ia menjadi pribadi yang lebih ceria dan ramah, membawa kebaikan bagi desanya. Dan meski Kinan tak lagi di sisinya, setiap pagi Andra merasa seolah mendengar kicauan burung perkutut itu dari kejauhan, seakan mengatakan bahwa ia tidak pernah benar-benar sendiri.
#
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata 🙏
#burung #burungperkutut #cerita #kisah #dongeng #cerpen #tahunbaru #akhirtahun #tahun2024 #tahun2025