Kisah Karomah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
-->

Advertisement Adsense

Kisah Karomah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

60 MENIT
Selasa, 10 Desember 2024

Syek Abdul Qodir Al-Jailani (zhovena)


Menjadi Tangga Rasulullah Mencapai Arsy

Di antara keistimewaan Syekh Abdul Qadir al-Jailani disebutkan di dalam kitab Manaqib Jawahirul Ma’ani, dikisahkan bahwa sewaktu Rasulullah Saw. dimi’rajkan oleh Allah Swt, ia dipertemukan oleh Allah dengan ruh-ruh para nabi dan rasul terdahulu. Namun Bukan hanya dengan para nabi, Rasulullah saw. juga dipertemukan dengan wali-wali Allah. Saat Rasulullah saw. hendak mencapai Arsy, Allah Swt. mengutus ruh Syekh Abdul Qadir al-Jilani untuk menghadap Rasulallah saw.


Saat itulah pundak Syekh Abdul Qadir al-Jilani dijadikan sebagai tangga bagi Rasulullah saw. untuk naik ke Arsy. Ketika hendak menaiki pundak Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Rasulullah saw. bertanya kepada Allah Swt., “Siapa sesungguhnya sosok yang menyediakan pundaknya sebagai tangga untuk naik ke Arsy itu?” Allah berfirman bahwa sosok yang ia injak pundaknya itu adalah cucunya sendiri yang bernama Abdul Qadir. 


Saat itu Allah juga berfirman, “Seandainya Aku tidak men-JAT pintu kenabian dengan dirimu (Muhammad), pastinya Aku akan mengangkat Abdul Qadir sebagai Nabi setelah mu“. Setelah itu Rasulullah Saw. bersabda kepada cucunya itu, “Wahai cucuku, sungguh engkau beruntung bisa melihat dan bertemu denganku, dan betapa beruntungnya orang-orang yang bisa melihat dan bertemu denganmu, dan betapa beruntungnya pula orang yang bisa melihat orang yang pernah bertemu denganmu.


Begitu seterusnya hingga 27 generasi. Aku berdiri di atas pundakmu dan kau berdiri di atas pundaknya para wali.“ Peristiwa ajaib tersebut terjadi ketika Syekh Abdul Qadir al-Jilani belum lahir ke dunia dan masih berada di alam ruh. Namun ketika ia lahir dan beranjak dewasa, orang-orang menyaksikan dan membuktikan bahwa telapak kaki Rasulullah saw. benar berada di atas pundaknya.

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ

Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Aalihi Wa Shohbihi Wasallim.

(Wallahu a'lam bishawab)