Hj. Elita Budiati didampingi pengacaranya (ridho) |
60MENIT.co.id, Jakarta | Bunda Elita didampingi Pengacara mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk malaporkan sejumlah orang berikut akun Medsos yang Mencemarkan nama baiknya.
Dimuat pada November 14, 2024 Penerbit Leave A Comment On yang menodai nama baik seorang anggota Komisi II DPR-RI Fraksi Partai Golkar, Hj. Elita Budiati secara resmi melaporkan sejumlah orang berikut akun Media Sosial (Medsos) terkait dugaan pencemaran nama baik dirinya ke Kantor Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Dari sejumlah orang yang dilaporkan , diketahui salah satunya masih dalam masa pembebasan bersyarat.
Dalam pelaporan ke Bareskrim tersebut, Elita langsung didampingi oleh Kuasa Hukumnya Dede Sunarya.
“Kedatangan saya ke Bareskrim Polri sebagi hak warga yang diliindungi oleh hukum saya punya hak konstitusi disini. Bila nama baik saya tercemar, bisa berdampak kepada keluarga dan partai yang selama ini saya diami.
Selama ini saya hanya bisa diam tidak pernah melayani orang yang menyerang saya atau mencemarkan nama baik saya, tetapi mungkin dibiarkan tidak reda malah menjadi-jadi, mungkin sudah waktunya saya membela hak saya sebagai warga negara dan dilindungi oleh konstitusi dan juga lindungi oleh undang-undang. Apalgi ini pencemaran nama baik saya, saya wajib membela diri saya,”ungkap Elita yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Subang kepada awak media usai melaporkan sejumlah orang di Kantor Bareskrim Polri sore tadi.
Ia mengaku tidak akan menyebutkan nama-namanya termasuk akun media sosial, karena ini dalam proses lidik.
Namun ditegaskan Elita, “Bahwa ada beberapa orang yang ia laporkan dan juga beberapa akun, termasuk video, yang dengan pulgar menyebutkan nama saya. Dan saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada yang bersangkutan karena sudah menyebutkan nama saya dan memposting,” tegas Elita
Pada kesempatan itu, Elita menyampaikan pesan serius kepada sejumlah pihak yang telah mendzoliminya.
“Saya berpesan bahwa jangan pernah mendzolimi orang lain bahwa suatu saat akan berbalik ke sendirinya. Saya tidak akan menyebutkan satu-satu namanya karena bukan ranah saya karena masih berproses, tapi masyarakat subang udah tau,” pesannya.
“Selama ini saya tidak pernah mengganggu siapapun, juga selalu diam dan tidak pernah menanggapi jika dibully difitnah bahkan terakhir sampai dilaporkan tetapi tidak memenuhi unsur, tapi lama – lama saya berpikir dibiarkan ko mereka semakin membabi buta sampai lupa ada privasi orang yang harus dilindungi, dijaga dan dihargai,” kesalnya.
Bahkan ada salah satu awak media lanjut Elita, yang bekerja di luar azas profesionalisme.
“Yang kerjanya bukan membuat berita tapi membuat opini, buruk tentang saya. Dan itu melanggar etika jurnalistik, saya tidak akan melayani mereka karena sebagai warga negara saya dilindungi Uu jadi saya cukup datang ke pihak- pihak terkait untuk menindaklanjuti hal ini,” imbuhnya.
Elita juga menyampaikan pesan serius kepada sejumlah pihak yang telah mendzoliminya.
“Saya berpesan bahwa jangan pernah mendzolimi orang lain bahwa suatu saat akan berbalik ke sendirinya. Saya tidak akan menyebutkan satu-satu namanya karena bukan ranah saya karena masih berproses, tapi masyarakat subang udah tau,” pesannya.
“Selama ini saya tidak pernah mengganggu siapapun, juga selalu diam dan tidak pernah menanggapi jika dibully difitnah bahkan terakhir sampai dilaporkan tetapi tidak memenuhi unsur, tapi lama – lama saya berpikir dibiarkan ko mereka semakin membabi buta sampai lupa ada privasi orang yang harus dilindungi, dijaga dan dihargai,” kesalnya.
Bahkan ada salah satu awak media lanjut Elita, yang bekerja di luar azas profesionalisme.
Baca juga Jalan Rusak Parah, Warga Demo Minta Berhentikan Penggalian Pasir Sementara
“Yang kerjanya bukan membuat berita tapi membuat opini, buruk tentang saya. Dan itu melanggar etika jurnalistik, saya tidak akan melayani mereka karena sebagai warga negara saya dilindungi UU jadi saya cukup datang ke pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti hal ini,” imbuhnya.
Elita juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yg sudah memposting yang mereka lakukan di medsos.
“Biarpun postingannya sudah dihapus, tetapi sudah kita screenshot dan ada riwayat postingannya. Ternyata bisa dibuka kembali, bisa juga di grup-grup WhatsApp itu bisa saya jadikan dasar pelaporan hari ini,” terangnya.
“Saya percaya ilmu hidup yaitu ‘Tabur Tuai’ mungkin niatnya mau mencelakain saya justru berbalik ke dirinya sendiri yang celaka,” pungkasnya.
(Ridho_b'w)