Putra Ombas Malah Jadi Korban, Namanya Masuk Nominasi Penerima PIP di Torut
-->

Advertisement Adsense

Putra Ombas Malah Jadi Korban, Namanya Masuk Nominasi Penerima PIP di Torut

60 MENIT
Rabu, 16 Oktober 2024

Rony Rumengan dengan latarbelakang areal tambang nikel di Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Anto)


60Menit.co.id, Jakarta | Masalah data penerima dana PIP (Program Indonesia Pintar) di Toraja Utara, marak jadi perbincangan belakangan ini. Pasalnya, hal ini terkait munculnya nama putra Yohanis Bassang alias Ombas, Cabup Petahana Toraja Utara. Memang, di tengah hiruk pikuk pilkada Toraja Utara yang tidak lama lagi digelar, nama Ombas tampaknya jadi menarik. 


Semua isu yang berkembang yang muaranya untuk menjatuhkan sang petahana menjadi bola panas. Sebut misalnya, isu mutasi 147 pejabat dan isu baru seperti dugaan manipulasi data penerima dana PIP yang menyeret-nyeret nama Fhiridiq Putra Bassang, anak dari Ombas. Anehnya, Ombas dan istri, Agustina Mangande, serta anaknya, Fhiridiq, memprotes keberadaan nama putranya itu. “Siapa yang masukkan, tanya operator sekolah,” ujar Agustina Mangande. 


Sementara itu, dalam acara penyerahan secara simbolis Beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar) jalur Aspirasi kepada Pelajar di Gedung Antonio Aris Van De Loosdrecht, Rantepao, Senin(14/10), anggota DPR RI, Eva Stevani Rataba, mengatakan, acuan dari Data SK Nominasi itu berasal dari Dapodik sekolah. “Tim tidak mungkin mengecek satu per satu orang tua siswa (penerima). Intinya lolos di sistem berarti sudah berhak dapat. Jadi ini sesuai sistem. Sistem tersebut termasuk data-data siswa dan pekerjaan orang tua siswa hingga pendapatan orang tua siswa yang tidak lebih dari Rp.4 juta,” jelas Eva. 


Merespon penjelasan Eva Rataba soal kontroversi nama anak Ombas  masuk nominasi penerima dana PIP, Ketua Yayasan Peduli Tondok Toraya (YAPITO) Drs. Rony Rumengan angkat bicara. Rony menyayangkan penjelasan yang disampaikan Eva Rataba yang terkesan tidak menjalankan fungsi pengawasan sebagai legislator atau anggota dewan. 


“Dia monitoringnya bagaimana, kan harus dimonitoring. Pengawasannya dimana. Kenapa tidak langsung dicoret, masa tidak tahu ibu Agustina Mangande, nama istrinya Ombas. Kenapa lagi dipersoalkan, langsung coret aja kan. Karena kalau dibiarkan hingga terjadi pencairan berarti ini namanya pembiaran. Ini uang negara harus diselamatkan,” tegas Rony yang juga Pemimpin Umum PMTINEWS, melalui telepon genggam, Rabu (16/10), hari ini. 


Dari kejadian ini, menurut Rony, keluarga Ombas malah justru yang jadi korban. “Bagaimana tidak jadi korban, mereka tidak tahu-menahu soal nama itu kok tiba-tiba ada dalam list nominasi penerima PIP. Katanya dasarnya dari Dapodik, terus siapa yang bikin itu,” ucap Rony sambil berharap ke depan anggota Dewan di berbagai tingkatan lebih proaktif lagi melaksanakan fungsi pengawasan. “Kalau pun ada urusan aspirasi konstituennya monggo, tapi fungsi pengawasannya harus menjadi yang utama seperti pengawasan atas data penerima PIP agar tepat sasaran,” pungkasnya. 


(anto)