Inilah Alasan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Mempunyai 151 Istri dan Selir
-->

Advertisement Adsense

Inilah Alasan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Mempunyai 151 Istri dan Selir

60 MENIT
Selasa, 08 Oktober 2024

Prabu Siliwangi Raja Pajajaran (zhovena)


Sosok Prabu Siliwangi dikenal memiliki banyak istri. Dalam Babad Pakuan atau Babad Pajajaran disebutkan jika Prabu Siliwangi memiliki 151 istri, namun tidak disebutkan secara pasti mana yang menjadi istri atau selir.


Di antara banyaknya istri, yang paling terkenal adalah Kentring Manik Mayangsunda dan Nyai Subang Larang. Selain itu juga ada nama Nyai Ambetkasih atau Rambut Kasih yang merupakan putri dari Ki Gede Ing Sindangkasih.


Konon, saat itu salah satu strategi untuk menundukkan kerajaan-kerajaan lain adalah dengan perkawinan. Maka tidak heran jika Prabu Siliwangi memiliki banyak istri dari berbagai macam kerajaan.


Tentang Parbu Siliwangi (Sri Baduga)

Di Tatar Pasundan, Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Sanghyang Siksa Kandang Karesian sebagai lakon pantun. Naskah itu ditulis tahun 1518 ketika Sri Baduga masih hidup. Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya berintikan kisah tokoh ini menjadi raja di Pakuan. Peristiwa itu dari segi sejarah berarti saat Sri Baduga mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan Niskala Wastu Kencana (kakeknya). Menurut tradisi lama, orang segan atau tidak boleh menyebut gelar raja yang sesungguhnya, maka juru pantun memopulerkan sebutan Siliwangi. Dengan nama itulah ia dikenal dalam literatur Sunda.

Arti nama Siliwangi

Nama Siliwangi adalah berasal dari kata "Silih" dan "Wawangi", artinya sebagai pengganti Prabu Wangi. Tentang hal itu, Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara II/2 mengungkapkan bahwa orang Sunda menganggap Sri Baduga sebagai pengganti Prabu Wangi, sebagai silih yang telah hilang. Naskahnya berisi sebagai berikut (artinya saja):"Di medan perang Bubat, ia banyak membinasakan musuhnya karena Prabu Maharaja sangat menguasai ilmu senjata dan mahir berperang, tidak mau negaranya diperintah dan dijajah orang lain.Ia berani menghadapi pasukan besar Majapahit yang dipimpin oleh sang Patih Gajah Mada yang jumlahnya tidak terhitung. Oleh karena itu, ia (raja siliwangi) bersama semua pengiringnya gugur tidak tersisa (dibawah kekuasaan Majapahit).
 
Ia senantiasa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyatnya di seluruh bumi Tatar Sunda. Kemasyurannya sampai kepada beberapa negara di pulau-pulau Dwipantara atau Nusantara namanya yang lain. Kemashuran Sang Prabu Maharaja membangkitkan (rasa bangga kepada) keluarga, menteri-menteri kerajaan, angkatan perang dan rakyat Tatar Sunda. Oleh karena itu, nama Prabu Maharaja mewangi. Selanjutnya ia di sebut Prabu Wangi. Dan keturunannya lalu disebut dengan nama Prabu Siliwangi. Demikianlah menurut penuturan orang Sunda".
 
(*)