Kerajaan Galuh Purba, Cikal Bakal Semua Kerajaan di Jawa
-->

Advertisement Adsense

Kerajaan Galuh Purba, Cikal Bakal Semua Kerajaan di Jawa

60 MENIT
Senin, 09 September 2024

Salahsatu Candi peninggalan Zaman Kerajaan Galuh (zhovena)


KERAJAAN PURBA ITU DIDIRIKAN OLEH PARA PENDATANG YAKNI ORANG KUTAI.

Kerajaan Galuh Purba. Berdasarkan catatan sejarawan Belanda, Van der Meulen, pada abad pertama Masehi terbentuklah Kerajaan Galuh Purba di Gunung Slamet yg sekarang di daerah Jawa Tengah. Menurutnya, inilah kerajaan pertama dan terbesar di wilayah Jawa Tengah.


Para pendiri kerajaan itu merupakan para pendatang dari Kutai, Kalimantan Timur (Suku Dayak), sebelum munculnya Kerajaan Kutai Kartanegara. Para pendatang itu pertama kali mendarat di Pulau Jawa melalui Cirebon. Selanjutnya, mereka kemudian masuk ke pedalaman dan berpencar.


Sebagian diantara mereka menghuni kawasan yautu lereng Gunung Ciremai, Gunung Slamet, dan lembah Sungai Serayu. Mereka yang menetap di Gunung Ciremai mengembangkan peradaban Sunda, sedangkan mereka yang menetap di Gunung Slamet mendirikan Kerajaan Galuh Purba. Dari kerajaan inilah, raja-raja di Jawa terlahir


Kerajaan Galuh Purba dipercaya eksis pada periode abad ke 1-6 Masehi. Wilayah kekuasaannya meliputi Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Kedu, Kulonprogo, dan Purwodadi.


Kerajaan ini kemudian berkembang menjadi dua kerajaan besar di masa selanjutnya, yaitu Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, dan Kerajaan Galuh di Jawa Barat. Tak heran, karena masih berasal dari rumpun yang sama, hubungan keturunan di dua kerajaan itu tetap terjalin dengan baik. Perkawinan antar dua kerajaan itu kemudian memunculkan Dinasti Sanjaya yang kemudian mempunyai keturunan raja-raja di Jawa.


Menurut laporan yang ditulis tim peneliti sejarah Galuh tahun 1972, Kerajaan Galuh Purba dibangun oleh Ratu Galuh. Dalam laporan itu, tertulis saat dibangun nama kerajaan itu adalah Galuh Sindula. Ada pula naskah yang menyebutkan nama kerajaan itu Bojonggaluh, dengan ibukota di Medangdili pada periode antara abad pertama hingga keenam Masehi. 


(*)