Peninggalan Raja Majapahit Hayam Wuruk di Majalaya Bandung
-->

Advertisement Adsense

Peninggalan Raja Majapahit Hayam Wuruk di Majalaya Bandung

60 MENIT
Kamis, 29 Agustus 2024

Hayam Wuruk (Mahkota Ulun umbul) ditemukan di kampung Leuwidulang desa Sukamaju kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung (zhovena)


🔸MENGUAK JEJAK HAYAM WURUK DI MAJALAYA 🔸

▪️ Cerita tentang Raja Hayam Wuruk sampai di Majalaya, bermula ketika kerajaan Majapahit pada abad ke 14 memerangi sejumlah kerajaan, termasuk kerajaan Sunda untuk menguasai Nusantara, saat memerangi kerajaan Sunda yang dikenal dengan perang Bubat, Hayam Wuruk merasa bersalah karena Majapahit telah menyerang Kerajaan Sunda, ia berfikir untuk menaklukkan Kerajaan Sunda bukan lewat perang.


▪️ Ketika Majapahit mulai runtuh, untuk menebus penyesalan ini , Raja Hayam Wuruk mengasingkan diri di suatu daerah yang disinyalir sekarang disebut Majalaya, dalam pengasingan ini, Hayam Wuruk menjadi masyarakat biasa, meski ada sejumlah pengawal mengiringinya, termasuk Patih gajah Mada diceritakan sempat melatih militer di Majalaya.


▪️ Meski sudah tidak menjadi raja, namun jiwa dan pengabdiannya kepada tanah air tidak luntur hingga masyarakat menyebutnya Ulun umbul.

Makanya ketika mahkota Hayam Wuruk ini ditemukan masyarakat menyebutnya Mahkota Ulun umbul.


▪️ Bukti lain adanya peninggalan raja Hayam Wuruk di Majalaya adalah Situs Batu Talun, menurut cerita batu talun adalah batu tempat raja Hayam Wuruk dan putri Diyah Pitaloka menyembah.


▪️ Mahkota Ulun umbul ditemukan di kampung Leuwidulang desa Sukamaju kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Kini tersimpan di salah seorang warga yang merasa menjadi ahli waris pemiliknya.


▪️ Mahkota ini berukuran, kurang lebih 40cm dengan diameter sekitar 25cm, berundak tiga, memiliki totem ukiran motif bunga, melalui sistem tempa, mahkota ini merupakan kelengkapan raja saat upacara pelantikan dan bukan untuk digunakan sehari hari, juga digunakan pada upacara-upacara besar kerajaan.


▪️ Mahkota Ulun umbul sempat dipakai oleh Saja Sungging Perbangkara dalam kisah mitologi Sangkuriang, terbuat dari unsur Kuningan, emas dan tembaga.


(*)