Ternyata Prabu Siliwangi Tidak Moksa
-->

Advertisement Adsense

Ternyata Prabu Siliwangi Tidak Moksa

60 MENIT
Kamis, 25 Juli 2024

Tampak Kadaver Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) yang hendak di pusarakan (zhovena)


SEKIKAS TENTANG KEMATIAN PRABU SILIWANGI

Prabu Siliwangi wafat pada tanggal 31 Desember 1521. Tanggal dan tahun tersebut didasarkan pada Tahun Penobatan Prabu Surawisesa sebagai Raja Pajajaran pengganti ayahnya dan juga didukung oleh Prasasti Batu tulis Bogor.


Prasasti tersebut menjadi dasar yang mengabarkan tentang peringatan hari kematian Prabu Siliwangi oleh anaknya Prabu Surawisesa. Bahkan ada masa dari prasasti dibuat pada Tahun 1533, atau 12 tahun selepas wafatnya Prabu Siliwangi.


Selanjutnya berdasarkan pada Prasasti Tembaga Kebantenan disebut Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi Susuhunan di Pakuan Pajajaran, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut secara anumerta Sang Lumahing (Sang Mokteng) Rancamaya. Ini Artinya beliau wafat normal dan kemudian dipusarakan di suatu tempat yang bernama Rancamaya. 


Oleh karena itu, cerita mengenai menghilangnya Sri Baduga Maharaja dengan cara moksa, yaitu naik keatas langit dan kemudian bersatu dengan dewa sebagaimana diceritakan dalam legenda merupakan dongeng yang tidak benar. 


(*)