Prabu Sri Aji Jayabaya, Raja ke-3 Kerajaan Panjalu (zhovena) |
PRABU SRI AJI JAYABAYA
Prabu Jaya Baya adalah Raja ketiga Kerajaan Panjalu / Kediri, beliau adalah putra dari Prabu Kameswara Salakabhuwanatustikirana Sarwaniwaryawirya Parakramadigdayo Tunggadewa, cucu dari Prabu Sri Jayawarsa (pendiri Panjalu), cicit dari Prabu Airlangga (raja tunggal Medang Kahuripan) abad ke-10 M. Beliau dilahirkan di Kerajaan Panjalu yang lebih dikenal dengan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 Masehi.
Gelar lengkap Prabu jayabaya adalah :
"Prabhu Shri Maharaja Shri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digdayo Ttunggadewanama Adji Djayabhaya Lancana "
Menurut Serat Pranitiradya dan Serat Pranitiwakya, Prabu Jayabaya merupakan Raja ke-3 Kerajaan Kediri dan memerintah selama 24 tahun yakni dari tahun 1135-1159.
Selama masa pemerintahannya, Prabu Jaya Baya dikenal sebagai seorang raja yang sangat bijaksana dan berperan penting dalam mengembangkan kerajaannya.
Beliau membangun banyak infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan bendungan, yang membantu meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.
Prabhu Jayabaya dikenal sebagai Raja yang titis (tepat) dalam memandang keadaan Tanah Jawa pada beberapa ratus tahun yang akan datang.
Permaisuri Prabhu Jayabaya bernama Dewi Sara. Memiliki Putra Putri sbb:
1. Jaya Hamijaya,
2. Dewi Pramesti,
3. Dewi Pramuni, dan
4. Dewi Sasanti.
Dari Jaya Hamijaya menurunkan raja-raja Tanah Jawa, bahkan sampai Majapahit dan Mataram Islam.
Sedangkan Dewi Pramesti menikah dengan Astradarma raja Yawastina, melahirkan Anglingdarma raja Malawapati.
Prabu Jayabhaya turun takhta pada usia sepuh / tua. Beliau dikisahkan moksha di desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Tempat petilasannya tersebut dikeramatkan oleh penduduk setempat dan masih ramai dikunjungi sampai sekarang.
Yang dilakukan Prabu Sri Aji Jayabaya :
1. Titik pamoksan atau tempat semedi sang raja hingga akhirnya moksa (Loka Moksa),
2. Tempat sang raja melukar busana (Loka Busana),
3. Lokasi sang raja menanggalkan mahkota (Loka Makuta) dan
4. Sendang tirta kamandanu yang berjarak kira-kira 500 meter dari pusara pamoksan .
Sanggar Pamoksan Sri Adji Jayabaya:
Bertempat di daerah desa Pamenang kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, Indonesia
(*)