Wafatnya Pangeran Pasarean, Putra Sunan Gunung Jati
-->

Advertisement Adsense

Wafatnya Pangeran Pasarean, Putra Sunan Gunung Jati

60 MENIT
Senin, 24 Juni 2024

Ilustrasi Gejolak Perebutan Tahta di Demak (zhovena)


WAFATNYA PANGERAN PASAREAN, PUTRA SUNAN GUNUNG JATI

Muhamad Arifi atau yang berjuluk Pangeran Pasarean menurut Carita Purwaka Caruban nagari adalah Putri Sunan Gunung Jati dan Rara Tepasan, lahir pada tahun 1495. menjadi Dipati Cirebon (Raja Muda) pada 1528 atas nama ayahnya ketika Syarif Hidayat sedang berkeliling tanah Sunda menyebarkan agama Islam. 


Kisah mengenai kewafatan Pangeran Pasarean dimulai ketika Pergolakan Perbutan Tahta di Demak memuncak. 


Pada masa Sunan Prawoto memerintah, terjadi Pemberontakan di Demak, Arya Penangsang memproklamirkan diri sebagai Raja Demak yang sah Dengan berkedudukan di Jipang selepas melalui suruhannya telah berhasil membunuh Sunan Prawoto.


Klaim sepihak tersebut membuat Demak yang kala itu tanpa Raja harus melawan Arya Penangsang. Dalam hal ini, maka sebagai sekutu Demak, Cirebon berkewajiban membantu Demak, oleh karena itu, Sunan Gunung Jati mengutus Pangeran Pasarean untuk memimpin bala tentara Cirebon bergabung dengan Tentara Demak melawan orang-orang Jipang. 


Pertempuran senngit antara dua Kubu terjadi berkali-kali, akan tetapi dalam suatu pertempuran yang menentukan, Pangeran Pasarean yang waktu itu ikut terjun ke Medan Laga membantu Trah Pangeran Trenggono berhasil dibunuh oleh barisan Tentara Arya Penangsang walaupun melalui pertempuran yang alot. 


Pangeran Pasarean wafat di Demak dalam peristiwa pertempuran pada Tahun 1546, Karena anak seorang Sultan, maka Jenazahnya dimuliakan walaupun dalam kekuasaan lawan, kemduian Jenazah Pangeran Pasarean dibawa ke Cirebon dan dimakamkan di Gunung Sembung.


(*)