TOTRANS Cium Aroma Tak Sedap Dibalik Seleksi PPK Rindingallo di Toraja Utara
-->

Advertisement Adsense

TOTRANS Cium Aroma Tak Sedap Dibalik Seleksi PPK Rindingallo di Toraja Utara

60 MENIT
Rabu, 15 Mei 2024

Saprianto Sarungu', Koordinator Investigasi dan Penindakan Toraja Transparansi (Tom)


60Menit.co.id, Jakarta | Seleksi Anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di Toraja Utara tinggal menunggu rampung. Tiga tahapan seleksi yang dilewati, mulai dari pemberkasan, tes tertulis oleh KPU Provinsi, dan terakhir wawancara, hampir selesai. Bahkan tinggal menunggu pengumuman penetapan peserta seleksi yang berhasil lolos komisioner PPK. 


Informasi yang didapat awak media, Rapat Pleno KPU Toraja Utara tentang penetapan Komisioner PPK ini telah berlangsung Selasa (14/5) malam. Namun menjelang pleno, khusus PPK Rindingallo, terbetik kabar ada upaya ingin menjegal seorang dari peserta seleksi lewat wawancara dengan mengorek urusan pribadi atau urusan rumah peserta seleksi. 


Pertanyaan yang dilontarkan salah satu komisioner KPU terhadap seorang peserta seleksi lebih menjurus ke soal pribadi atau privasi. Bukan soal teknis penyelenggaraan pemilihan dan pengetahuan umum. Menurut pihak KPU setempat, pertanyaan itu diajukan karena ada tanggapan atau laporan dari masyarakat. “Ada laporan dari masyarakat,” ujar seorang dari komisioner. 


Mendengar ini, aktivis Toraja Transparansi, Saprianto Sarungu, langsung melakukan penelusuran dengan mengumpulkan bahan keterangan (pulbaket) dari berbagai pihak. Juga menelusuri apa motif dibalik penjegalan tersebut. Setelah dilacak, peserta seleksi itu diketahui bernama Daniel Duma’. Daniel sudah tiga periode menjabat komisioner PPK Rindingallo dengan kinerja bagus. 


Terbukti, ia berhasil lolos 5 besar dari 14 peserta seleksi tes tertulis untuk PPK Rindingallo yang dilaksanakan KPU Provinsi Sulsel, baru-baru ini. Ada 10 peserta yang dinyatakan lolos tes tertulis. Sedang untuk wawancara digelar KPU Toraja Utara. “Ada kejanggalan dalam wawancara, karena yang ditanya tentang kehidupan pribadi yang bersangkutan, urusan rumah tangganya ha..ha,” ucap Saprianto. 


Mestinya, kata aktivis yang juga kerabat dekat Pong Tiku ini, yang ditanya dalam wawancara adalah hal-hal teknis menyangkut pelaksanaan pemilihan dan pengetahuan umum. Apalagi Daniel sudah tiga periode PPK Rindingallo dan dianggap berpengalaman. “Kalau ada tanggapan atau laporan dari masyarakat untuk dijadikan pertimbangan, harusnya terkait kinerja yang bersangkutan,” ketus pria berparas gagah berani ini. 


Misalnya, sebut Saprianto, dia memihak salah satu calon atau caleg dulu, memindahkan suara calon atau pernah menerima suap dari calon tertentu. “Ini yang ditanya soal rumah tangganya orang. Bertanyanya itu tentang hal-hal yang profesionallah. Ini bukan sidang pelanggaran kode etik, tapi bagaimana output atau outcome dari pilkada itu berjalan jurdil ke depan, karena penyelenggaranya netral dan punya integritas. Kan itu yang diharap masyarakat,” tegasnya. 


(anto)