Drs. Tommy Tiranda, Ketua Toraja Transparansi (redaksi 60menit.co.id) |
60Menit.co.id, Toraja Utara | Pilkada Toraja Utara mendatang bakal seru dan menarik. Pasalnya, selain diikuti calon Petahana atau Incumbent, Yohanis Bassang, kontestasi politik ini akan menghadirkan sejumlah figur kandidat, diantaranya Joni Kornelius Tondok, Yusuf T Silambi, dan Dating Palembangan. Bahkan mungkin masih akan menyusul nama lain seperti Yusuf Rombe.
Yang menarik, tampilnya Joni Kornelius Tondok alias JK Tondok pada pilkada kali ini. Legislator kawakan berparas tampan ini memang dikenal luas berbagai kalangan di Toraja Utara dengan stylenya yang santun dalam berpolitik. Tak heran, kalangan jurnalis di Toraja khususnya di Torut melabelinya dengan predikat legislator favorit di antara anggota dewan yang ada.
JK sudah lima periode menjadi legislator, sejak Toraja masih satu kabupaten, yakni Tana Toraja, sampai sekarang Toraja Utara. “Saya mengikuti perjalanan Kedewanan beliau dari awal, dari Tana Toraja hingga Toraja Utara terbentuk. Saya pikir memang sudah waktunya beliau hengkang dari legislatif ke eksekutif. Ibarat buah sudah masak di pohon. Sudah matang dan saatnya tampil pimpin Toraja Utara,” ujar Drs. Tommy Tiranda.
Menurut Ketua Toraja Transparansi ini, ketika dihubungi lewat handphone, Sabtu (4/5) pagi, JK bisa menjadi icon solutif atau jawaban atas kondisi Toraja Utara yang masih tertinggal sejak terbentuk 2008 lalu. “Saya tidak melihat hal yang spektakuler dilakukan selama periodisasi kepemimpinan sejak Toraja Utara terbentuk. Kita ingin sebuah kemajuan untuk daerah kita dengan kasih, tanpa kebencian serta adil,” ucap Tommy.
“Saya pikir kunci solusi atas masalah Toraja Utara hari ini dan ke depan ada di Pak JK. So it’s time for JK to lead,” tambah jurnalis senior yang belakangan ini lebih banyak berada di luar Toraja. Kedatangannya di Toraja untuk melihat langsung persiapan pendaftaran JK maju pilkada. “Orang baik itu pilih orang baik. Pak JK ini kan orang baik. Makanya beliau banyak teman,” tutur mantan Panwas Kabupaten Tana Toraja tahun 2005 ini.
(james/sal)