60MENIT.co.id, Toraja Utara | Mengisi waktu libur, Ikatan Wartawan Toraja (IWAT) dipimpin Ketuanya, Jansen Saputra Godjang, dengan didampingi Sekretaris IWAT, Tommy Tiranda, serta Benyamin Minggu menyambangi beberapa lembang (red, desa) yang ada di Kecamatan Awan Rantekarua. Turlap (turun lapangan) Senin (11/3) ini, dimaksudkan untuk menjaring informasi serta melihat langsung kondisi di lapangan.
Dalam perjalanan menempuh rute Makale-Kurra menuju Kecamatan Awan Rantekarua, sangat terasa kondisi jalan yang buruk, terutama ketika mulai memasuki Lembang Batu Lotong dan Lembang Awan. Saat tiba di Batu Lotong, IWAT menyambangi Yohanis Minggu alias Pong Fajar yang tidak lain adalah Kepala Lembag Batu Lotong. Sesampai di rumah tongkonannya, Ia sedang asyik menjemur padi hasil panen sawahnya bersama kerabat.
Namun meski sibuk, Pong Fajar masih meluangkan waktu menerima kedatangan dua pentolan IWAT ditemani Benyamin Minggu, aktivis Ormas LMP (Laskar Merah Putih) Tana Toraja. Ketiganya bersama seorang ‘driver’ atau sopir, dipersilahkan duduk di lumbung atau alang. Sang Kalem bercerita, kalau ia sudah tiga periode memimpin lembang. “Sudah lama. Saya juga pikir sudah cukup karena capek juga jadi kepala lembang. Lebih enak kalau tidak sebenarnya, bisa istirahat. Kalau begini banyak yang harus diurus untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Sambil bicara, Pong Fajar mengajak rombongan kecil IWAT ini menikmati hidangan kopi yang disediakan. Lembang Batu Lotong, kata Pong Fajar, memiliki warga sebanyak 300 KK lebih. Dari Batu Lotong, rombongan IWAT ini lanjut ke Lembang Awan dan diterima Ardy Pongrangga selaku Kepala Lembang di kediamannya. Di rumah Kalem ini, Jansen dkk dijamu makan siang dengan hidangan lauk pauk ayam kampung.
Kantor Lembang Batu Lotong di Awan Rantekarua, Toraja Utara. |
Pria yang kental dipanggil Ricu ini sempat mengeluhkan kondisi jalan poros di lembangnya. Dia berharap Pemda Toraja Utara, dalam hal ini Bupati Yohanis Bassang, memberi perhatian khusus atas kondisi jalan tersebut. Jalan rusak mulai dari Lembang Batu Lotong, Awan, Londong Biang, hingga Lembang Buntu Karua. Sayangnya, dari tur jurnalistik ini, tim IWAT tidak berhasil menemui Kalem Buntu Karua, Yakobus Diang, dan Kalem Londong Biang, Misi’.
Keduanya tidak berada di tempat. Konon, Yakobus sedang ada urusan penting. Sedang Misi’, tidak diketahui. Tapi, menurut informasi yang ada, Kalem, Misi’, memang tidak berdomisili di lembangnya, sehingga sering sulit ditemui. Ia tinggal di sekitar Jl. Serang Malango’. “Terus bagaimana ya warganya kalau ada urusan mereka kalau kepala lembangnya selalu tidak di tempat kasihan kan. Syaratnya harus berdomisili di lembang kalau ingin jadi kepala lembang karena kasihan warganya kalau begini,” ujar Jansen dalam perjalanan kembali ke Makale melalui poros Awan Rantekarua-Pangala-Kapala Pitu hingga Alangalang dan masuk poros Rantepao-Makale. (red)