60Menit.co.id, Jakarta | Pilpres baru saja digelar dan perolehan suara sementara menyatakan kemenangan bagi paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Paslon nomor urut 2 ini, dalam hitungan cepat (quick count), mengungguli dua pesaingnya yang lain, yakni paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Namun yang ironis, perolehan suara Ganjar Mahfud berbeda dengan perolehan suara partai pengusung, PDIP. Partai berlambang Banteng ini justru unggul dan keluar sebagai pemenang. Hal ini dapat dilihat dalam quick count secara nasional. Perolehan suara parpol PDIP tidak linier dengan suara capres Ganjar Mahfud. Seperti halnya di Kota Balikpapan dimana DPC PDIP sebagai perangkat partai pengusung utama harus juga berjuang untuk Ganjar Mahfud.
“Tidak bisa dong hanya berjuang untuk suara sendiri sebagai caleg apalagi juga sebagai pengurus DPC dan kader, lalu suara untuk capres dibiarkan. Ini kan tidak linear pak. Masa partainya unggul sementara perolehan suara capresnya anjlok, keok,” ucap seorang sumber yang juga simpatisan PDIP dan Ganjar Mahfud ini. Sumber warga ini menyinggung surat instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri.
 |
| Surat Instruksi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. |
Surat No. 5775/IN/DPP/XII/2023 tanggal 16 Desember 2023 perihal Instruksi Bergerak Secara Masif Memenangkan Pemilu 2024 ini ditujukan kepada DPD dan DPC PDIP Seluruh Indonesia, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PDIP Seluruh Indonesia, serta Caleg DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PDIP Seluruh Indonesia.
Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa bagi caleg yang perolehan suaranya tidak linear dengan perolehan suara Capres dan Cawapres Nomor Urut 3, maka DPP Partai akan mempertimbangkan caleg tersebut tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih Pemilu 2024. Ketua DPC PDIP Kota Balikpapan, Budiono, ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp (WA) soal suara Ganjar Mahfud anjlok, malam ini (18/2), tidak menjawab. “Sore….terima kasih,” balasnya. Responnya ini tidak menjawab pertanyaan konfirmasi. (anto)