Suasana FGD Keberlangsungan Program Citarum Harum di Hotel El-Royale Jl. Merdeka No.2 Braga, Kota Bandung, Senin 5/06/2023 (zhovena) |
60MENIT.co.id, Bandung | Dansektor 22 Citarum Harum Kol. Inf. FX. Sri Wellyanto Kasih memenuhi undangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) tentang peran unsur pentahelix untuk keberlanjutan Citarum Harum, bertempat di Hotel El Royale Jl. Merdeka No.2 Braga, Kota Bandung, Senin 5/06/2023.
FGD ini dihadiri oleh unsur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Asisten Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sekretaris Kementerian Koordinator BIdang Politik, Sekretaris Deputi Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, beberapa bidang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Unsur Kantor Staf Presiden, Forkompinda Provinsi Jawa Barat, Pemprov Jabar, Forkompinda Kota dan Kabupaten, Pokja Citarum Harum, TNI Kodam III-Siliwangi termasuk seluruh Dansektor, Akademisi, Kelompok Masyarakat dan beberapa Media.
Giat FGD terfokus kepada keberlanjutannya Program Citarum Harum, hakekatnya merupakan tanggung jawab stakeholder terkait, yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Yaitu menyoal kepada dampak pengusaha dan masyarakat yang membuang limbah ke Sungai Citarum. Hal ini sangat signifikan pada peran unsur akademisi, komunitas dan media dalam keberlanjutan Citarum tetap Harum.
Dikatakan Letjen TNI (Purn) Doni Monardo selaku inisiator Citarum Harum, secara individual menyoal komitmen dan tanggung jawab kita semua terhadap Citarum tetap Harum, sebagai jihad lingkungan bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia.
"Citarum Harum jangan dimaknai sekedar proyek semata, namun filofosi kita semua dalam merawat dan melestarikan sungai sebagai urat nadi kehidupan manusia, saat ini dan bagi anak cucu kita nanti.
Untuk keberlanjutan ini diperlukan komitmen dan aksi nyata yang signifikan, mengingat masih ada beribu masalah yang menyertai, agar terwujud kesinambungan program pemeliharaan. Agar sungai Citarum yang sudah mulai hijrah dari tercemar berat ke tercemar ringan tidak kembali lagi ke alam kegelapan atau jahiliyah seperti sebelum adanya program Citarum Harum. Imbuh Munardo.
Program Citarum Harum ada waktu kurang dari 2 tahun bagi, para pemangku kepentingan untuk melakukan konsolidasi komitmen, strategi dan program kolaborasi untuk memastikan konservasi program Citarum Harum tetap terjaga.
Hal di atas disambung oleh Nara sumber lainya, yaitu Sigit Reliantoro Direktur Jenderal Pengendalian KLHK, Mochamad Ridwan Kamil Dansatgas Citarum Harum, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo Pangdam III Siliwangi, Ir. Bastari, M.Eng Ka BBWS Citarum, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU Rektor UNPAS, Dikdik Suratno Nugrahawan S.Si M.M Pj. Walikota Cimahi dan Imam Santoso Direktur PJT 2.
Masing-masing Nara sumber mengedepankan keberlangsungan Program Citarum Harum yang masih belum tuntas dan perlu adanya pergerakan yang signifikan dukungan dari berbagai elemen yang di sebut kaum pentahelix, termasuk peran media harus dimasukkan kedalam struktur kelembagaan Media Peduli Citarum.
Semua unsur memastikan dalam rangka implementasi kebijakan Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
(zho)