DanSub 08 Satgas Citarum Harum Sektor 22 (Serma Dodi Candra) ketika melakukan komsos sosialisasi Program Citarum Harum ke masyarakat, Sabtu 18/03/2023 (zhovena) |
60MENIT.co.id, Lembang KBB | Serma Dodi Candra DanSub 08 Satgas Citarum Harum Sektor 22 melakukan komunikasi sosial kepada masyarakat dengan tema edukasi prilaku masyarakat sesuai Program Citarum Harum.
Komunikasi sosial (komsos) ini sama halnya dengan sosialisasi, yaitu mengenali program Citarum Harum yang membimbing prilaku masyarakat supaya tidak mencemari sungai oleh limbah apapun dalam upaya menciptakan kondisi sungai yang bersih dan sehat.
"Kita melakukan komunikasi sosial ini pasca melakukan pembuatan kompos, karena semua ini harus dipahami oleh semua masyarakat maka kita masif melakukan komunikasi sosial supaya mereka tidak mencemari sungai dan lingkungan," jelas Dodi.
Pagi hingga waktu dhuhur Satgas Sektor 22 Sub 08 melakukan pembuatan kompos, bertempat di Kp. Pasirwangi Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang KBB. |
Pembuatan kompos adalah salahsatu dari upaya mengurangi tingkat pencemaran dari kotoran hewan (sapi), aksi ini dilakukan Satgas Citarum Harum Sektor 22 melalui SubSektor 08 bertepatan dengan maraknya masyarakat di wilayah ini sebagai peternak sapi susu. Dengan dampak luar biasa kotoran hewan overleaf dan terjadi pencemaran tingkat tinggi di wilayah tersebut hingga mencemari sungai sekitar.
"Upaya ini terus kita lakukan, selain menjadikan kotoran sapi jadi kompos, Kascing, magot dan biogas, yaitu membuat solusi lain dengan pembuangan disaring komunal, namun pembuatan komunal masih belum terealisasi," kata Dodi.
Afektifitas pembuangan melalui komunal masih berjalan alot. Menurut Serma Dodi Candra hal ini disebab masih menunggu birokrasi dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Komunikasi sosial (komsos) kepada masyarakat peternak. |
Kendati demikian Satgas Citarum Harum Sektor 22 terus tidak gagal aksi. Hal ini mereka berupaya melakukan komposter, sosialisasi dan menjembatani para peternak supaya bisa berjibaku mengurangi pembuangan kotoran sapi tersebut melalui produktivitas pupuk dan biogas.
Sulusi ini merupakan aksi awal, direncanakan akan menguat pada solusi yang besar dengan tidak menghentikan pendapatan para peternak dengan cara bekerja sama dengan para petani sayuran melalui kotoran hewan tersebut di bungkus dikeringkan dan dikirim langsung ke perkebunan masyarakat petani.
"Kita tidak akan lelah untuk mencari solusi terbaik dalam mengurangi tingkat pencemaran ini, Alhamdulillah mereka para peternak sudah bisa membantu kita dalam mengurangi pembuangan kotoran hewan," tutup Dodi.
(zho)