60MENIT.co.id, Bandung | Kol. Inf. FX. Sri Wellyanto Kasih Dansektor 22 Citarum Harum bersama unsur kewilayahan dan DSDABM kota Bandung melakukan peninjauan lokasi yang akan dijadikan lahan demplot dan ketahanan pangan di wilayah bantaran Sungai Cipamokolan Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung, Senin 30/01/2023.
Lahan seluas kisaran 1 Ha, terbilang mangkrak akan ditata sebagai lahan umum yang bermanfaat bagi semua pihak digarap secara kolaborasi antara Pemkot Bandung dan Satgas Citarum Harum Sektor 22.
Dansektor 22 Citarum Harum berinisiatif untuk membuka lahan tidur menjadi lahan produktif, yang nantinya akan ditanami dan berfungsi sebagai ketahanan pangan melalui Demonstrasi Plot (Demplot) dan pengembangan ikan lele.
Survay bersama kewilyahan dan dinas terkait. |
"Demplot ini kita lebih ke salahsatu metode pertanian dengan metode penanaman yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak, sehingga mereka diharapkan lebih cepat tahu, mau dan mampu melaksanakan kegiatan pertanian dengan contoh yang nyata," ujar Wellyanto Kasih.
Tujuan Demostrasi Plot adalah memastikan ketersediaan benih yang bermutu yang nantinya digunakan sebagai pelaksanaan ketahanan pangan oleh Satgas Citarum Harum bersama Pemerintah Kota Bandung, sehingga lahan tidur atau mangkrak ini akan berpotensi dan produktif.
"Aplikasi BIOS 44 sebagai formula pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif dan mempunyai hasil panen yang berkualitas, nantinya akan dirasakan oleh masyarakat sekitar," imbuh Wellyanto.
Memonitor lahan yang ada |
Pembukaan lahan mangkrak ini berfungsi sebagai ajang edukasi bagi masyarakat, terkait program Citarum harum yang menjadi fasilitas dalam menuai kemajuan lingkungan dari berbagai aspek yang dimulai dari cita-cita Perpres 15 Tahun 2018.
Hal seperti ini sama halnya menuntun pada prilaku masyarakat, sehingga bisa menunjang pada keberhasilan program Citarum Harum, terutama menjamin pada keutuhan sungai dan mencegah pencemarannya bisa dicapai dengan cara pentahelix salah satunya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan sungai
"Keberhasilan program Citarum Harum yang paling utama bertolak ukur atas kesadaran masyarakat untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti tidak membuang sampah sembarangan, membuat septic tank dan yang lainya," tegas Wellyanto.
(zho)