BatiOps Satgas Citarum Harum Sektor 22 Peltu Aris Santoso bersama pihak DLH dan Kewilayahan melakukan Pengecoran Saluran Pembuangan Limbah Pabrik Basreng di Gempolsari, Selasa 24/01/2023 (zhovena) |
60MENIT.co.id, Bandung | Penertiban Limbah Industri oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22 makin gencar dilakukan. Dipimpin Peltu Aris Santoso (BatiOps 22) hari ini melakukan pengecoran saluran limbah yang dibuang bebas tanpa olah Ipal yang benar dari Pabrik Basreng berlokasi di Gempolsari Bandung Kulon, Selasa 24/01/2023.
Penegasan ini dilakukan sebagai wujud keseriusan dari Satgas Citarum Harum Sektor 22, dalam mengemban tugas sebagai penerjemah Perpres No 15 Tahun 2018 untuk menciptakan air sungai yang bersih dan sehat.
"Kita selalu membina pelaku industri yang menghasilkan limbah, dimana perusahaan tersebut belum memiliki Ipal maka limbahnya tidak boleh dibuang ke sungai, kita tutup saluran outletnya melalui di Cor, paling untuk sementara limbahnya rutin diangkut oleh PDAM, sebelum memiliki Ipal," jelas Aris.
Peltu Aris Santoso (BatiOps Sektor 22) sedang melakukan pengecoran saluran Outlet Limbah Pabrik Basreng Gempolsari. |
Peltu Aris Santoso menjelaskan, Pabrik Basreng milik Parjo berlokasi di Gempolsari ini merupakan salahsatu binaan Satgas Citarum Harum Sektor 22 dalam urusan Ipal, pengusaha yang kooperatif menerima segala saran dari satgas akhirnya membuat Bak Penampungan ukuran 2,5M x 5M x 1,5M kapasitas 12.000 liter, sedangkan pemakaian air pabrik basreng hanya 2000 liter per hari.
"Kita sangat mendukung peningkatan Perekonomian Warga, sebelumnya limbah dibuang bebas ke saluran dengan penyaringan alakadarnya, Alhamdulillah pihak pemilik yang kooperatif mengikuti saran dari kita mulai hari ini limbah masuk ke bak penampung yang baru dibikin," kata Aris
Hal senada dikatakan oleh Budiansyah, selaku Bidang Pengaduan dari DLH Kota Bandung yang turut menyaksikan pengecoran saluran limbah Pabrik Basreng tersebut bersama Endang Somana dari Ekbang Kelurahan Gempolsari. Ia membenarkan atas tindakan dan pernyataan yang dilakukan Satgas Citarum Harum dalam pendukungan Perekonomian Warga dengan cara membina supaya usahanya lancar dan berlegalitas.
Bak Penampungan baru berkapasitas 12.000 liter. |
"Saya setuju dengan yang dilakukan oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22, dengan mengecor saluran outlet limbah ini, namun tidak menghentikan produksi usahanya. Yaitu dialihkan ke Bak Penampungan dan nantinya diangkut oleh PDAM, artinya air limbah tidak dibuang bebas ke saluran," ujar Budiansyah.
Atas bimbingan dan tindakan ini Parjo sangat berterimakasih kepada Satgas Citarum Harum Sektor 22, dirinya merasa dibimbing bukan dicelakakan, yaitu Limbah aman diambil oleh PDAM tidak dibuang lagi ke saluran.
"Kan kalo gini saya senang Pak, usaha kita bisa jalan dan tidak mengotori lingkungan. Terus terang saya awam di bidang Ipal. Kedepan akan saya upayakan membuat Ipal supaya kita bisa tenang dalam melakukan usaha," kata Parjo.
(zho)