Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 melakukan perawatan pohon tanaman keras di KBU Cimenyan, Minggu 18/12/2022 (zhovena) |
60MENIT.co.id, Kab. Bandung | Kawasan Bandung Utara (KBU) wilayah Kecamatan Cimenyan merupakan target penghijau tanaman keras dari Satgas Citarum Harum Sektor 22 melalui SubSektor 17.
Penanaman pohon tanaman keras di wilayah tersebut, Satgas Citarum Harum Sektor 22 telah melakukannya hingga ribuan pohon telah di tanam.
"Saat ini disela-sela kegiatan lain, kita mengarahkan anggota supaya dilakukan perawatan pohon tanaman keras hasiln kita tanam beberapa tahun ke belakang, yaitu berupa pembersihan gulma yang mengganggu kesuburan tanaman keras tersebut," kata Sertu Tasban Doloan kepada awak media di lokasi Cimenyan, Minggu 18/12/2022.
Perawatan sungai di musim hujan kata Sertu Tasban Doloan ini tidak begitu repot dibanding dengan perawatan pohon di musim kemarau, menurutnya di musim kemarau Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 susah mencari genangan air. Sedangkan di musim hujan Satgas hanya cukup membawa parang dan cangkul.
"Jika musim kemarau stik air di wilayah KBU Cimenyan sangat susah bahkan nggak ada, sedangkan pohon-pohon hasil tanam oleh kita butuh air, beda dengan musim hujan, kita cukup rumput liar yang yang menggangu kesuburan pertumbuhan," kata Tasban.
Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 sedang melakukan Komunikasi Sosial. |
Meskipun di dataran tinggi, Satgas Citarum Harum Sektor 22 memiliki kewajiban melakukan patroli sungai dan komunikasi sosial kepada masyarakat. Hal ini untuk memastikan perkembangan Kewilayahan.
Sertu Tasban Doloan membagi anggotanya supaya dua program Renaksi Sektor 22 tersebut bisa dilakukan seefisien mungkin, sebab keterbatasan personil sedangkan area kerja SubSektor 17 sangat luas.
"Kita lakukan itu semua di wilayah yang kira-kira sangat signifikan bidang kekeringan, riskan banjir dan longsor, terutama kit harus berhadapan dengan para penggarap tanah pertanian supaya mereka diwajibkan melakukan perawatan tanaman keras. Begitupun di lokasi yang ada sungai, ini perlu pengawasan ketat seperti monitoring kondisi sungai yang riskan banjir karena longsoran tanah tebing," imbuh Tasban.
(zho)