 |
| Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 16 sedang memproses kompos dengan bahan dasar Kotoran Sapi, Kp. Pasirwangi RT 04/11 Ds. Gudang Kahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat, Selasa 27/09/2022 (zhovena) |
60MENIT.co.id, Bandung Barat | Produksi kompos oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 16 di Kp. Pasirwangi RT 04/11 Ds.Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, merupakan aksi untuk mengurangi tingkat pencemaran sungai dan lingkungan yang terjadi selama ini.
Menurut Serma Dodi Candra selaku Dansub 16 di Satgas Citarum Harum Sektor 22, rutinitas ini dilakukan setiap hari, bahan utama adalah Kotoran Sapi. Hal ini sudah masuk ke bagian program Satgas Citarum Harum Sektor 22.
"Upaya ini dilakukan untuk mengurangi tingkat pencemaran sungai dan lingkungan yang selama ini berjalan di Kecamatan Lembang, namun yang kena dampak adalah lintasan Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeureum yang melintas di Kota Bandung," kata Dodi, Lembang, Selasa 27 September mendatang 2022.
Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 16, melalui Serma Dodi Candra sudah melakukan sosialisasi ke setiap peternak dan petani di Kecamatan Lembang, yaitu hasil kompos ini akan dibarter dengan kotoran sapi dari kandang masih-masing pternak.
Pola ini dilakukan supaya para petani bisa bekerja sama dengan para peternak agar saling menguntungkan. Yaitu petani tidak membeli pupuk dan kotoran sapi di setiap peternak secara spontan akan termanfaatkan.
"Aksi seperti ini sudah berjalan, namun masih digarap oleh beberapa pelaku saja. Kedepan masyarakat petani akan lebih mengerti lagi mudah-mudahan akan lebih banyak kotoran sapi yang termanfaatkan," imbuh Dodi.
 |
| Kompos setengah matang. |
Para petani dengan sendirinya antar tukar ke tempat pengomposan, sehingga pola ini akan saling menunjang ke berbagai pihak.
Upaya lain dalam pengurangan pencemaran kotoran hewan di Kecamatan Lembang ini Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 16 berupaya melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah, supaya dibangunkan seftick tank komunal di setiap tempat.
Walau belum terealisasi namun upaya ini sudah masuk daftar di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Perencanaan Nasional (Bapennas).
"Kita sangat berharap, para pemutus kebijakan ini bisa segera merealisasikan programnya, supaya pencemaran ini bisa terhenti secar permanen," ujar Dodi.
Konsolidasi lain dilakukan pula kepada elemen terkait yang menjadi tolak ukur penyebab maraknya peternakan sapi di Kecamatan Lembang, supaya elemen ini bisa berdaya guna pada pengurangan pencemaran di lingkungan.
(zho).