Rogoh Kocek Pribadi 3 Milyar, Bagong Selamatkan Sungai
-->

Advertisement Adsense

Rogoh Kocek Pribadi 3 Milyar, Bagong Selamatkan Sungai

60 MENIT
Kamis, 02 Juni 2022

60menit.co.id | Mbah Bagong, berhasil mengubah sungai Gejikan di Klaten, Jawa Tengah yang kotor dan penuh sampah, menjadi cantik dan indah.


PNYELAMAT SUNGAI, BAGONG ROGOH KOCEK PRIBADI UNTUK SELAMATKAN SUNGAI GAJIKAN DI KLATEN JAWA TENGAH 

60MEMIT.co.id | Memiliki hobi bersih-bersih lingkungan sejak kecil, membuat pria paruh baya bernama Bagong Margono tergerak untuk membersihkan sungai kotor di sekitar tempat tinggalnya. Pria yang akrab disapa Mbah Bagong itu berhasil mengubah sungai Gejikan di Klaten, Jawa Tengah yang kotor dan penuh sampah, menjadi cantik dan indah.


Sempat disebut ODGJ karena rela mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp 3 miliar untuk membersihkan sungai, usaha Bagong pun kini tak sia-sia. Simak ulasan selengkapnya:

                         VIDIO TERKAIT

Bagong Margono merupakan sosok penggerak sungai bersih dari Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Karena usahanya itu, ia patut mendapatkan gelar sebagai pahlawan lingkungan di daerah tempat tinggalnya.


Berawal dari keprihatinannya melihat sungai di daerah rumahnya kotor dan dipenuhi sampah, Bagong pun tergerak untuk membersihkan dan mengubahnya menjadi tempat yang lebih bermanfaat.

"Karena di sini sungainya kotor sekali untuk buang sampah jadi saya terinspirasi (berpikir) bahwa sungai ini harus bersih. Dan saya yakin kalau lingkungan saya bersih maka saya yang akan hidup nyaman juga. Maka saya bersihkan saya buat sesungguhnya dan jadilah sungai seperti ini," kata Bagong dikutip dari Youtube CapCapung, (25/5).


Dalam wawancaranya, Bagong mengungkap bahwa untuk membersihkan sungai tersebut ia harus merogoh kocek sampai Rp3 miliar dari dana pribadinya.

"Awal saya mau membersihkan (sungai) ini saya tidak berpikir profit. Saya bilang sama istri saya 'sungai ini mau saya bersihkan dengan biaya hampir Rp 3 miliar' istri saya bilang boleh dengan catatan bapak senang katanya," kata Bagong.


Untuk membersihkan sungai tersebut, Bagong mengungkap awal mula dirinya lebih dulu menyelesaikan persoalan sampah di wilayah tersebut. Demi menghentikan kebiasaan warga membuang sampah rumah tangga sembarangan di sungai, Bagong pun sampai rela memberikan gerobak sampah untuk setiap rumah warga.  

"Pertama saya kebingungan bagaimana sampah supaya tidak dibuang ke sini (sungai). Satu-satunya jalan ya saya (akhirnya) membuat gerobak sampah setiap rumah masyarakat. Kalau sudah dibuang digerobak itu saya ambilin terus saya yang buang ke TPA," ungkapnya.


Pernah Disebut Orang Gila 

Karena keinginannya yang tak biasanya itu, Bagong mengatakan bahwa dirinya dulu sering disebut sebagai 'orang gila'. Hal ini dikarenakan ia nekat menggelontorkan dana pribadi miliaran rupiah untuk membersihkan sungai yang belum tentu bisa menghasilkan profit. 

"Awalnya banyak orang berkata (saya) orang gila. Katanya 'ini sungai punya siapa pak Bagong kok mau seperti itu uang dibuang ke sungai. Saya berpikir positif. Saya tidak mengganggu (merusak) air cuma saya bersihkan tak buat sebaik-baiknya. Hati saya tidak berpikir profit saya yakin saja kalau saya berbuat baik saya yakin pasti banyak orang mendukung," kata Bagong.



Rupanya, usaha Bagong tak sia-sia. Ia berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu mengubah wajah Sungai Gejikan yang kumuh menjadi tempat yang bersih. Bahkan, dia menyulapnya menjadi destinasi wisata bernama Watergong. Dengan cara seperti itu, otomatis Bagong juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat.

"Nah dengan seperti banyak orang kerja di sini. Ini bisa ngasih makan orang setiap harinya," kata Bagong.


Kini, area wisata Watergong di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu pun sudah dilengkapi dengan berbagai wahana bermain anak. Sehingga, semakin banyak wisatawan yang datang dan otomatis menambah pendapatan dari pengelola yang kebanyakan merupakan warga sekitar. 


Awal Mula Terpikir Ingin Membersihkan Sungai, Bagong Margono merupakan sosok penggerak sungai bersih dari Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Karena usahanya itu, ia patut mendapatkan gelar sebagai pahlawan lingkungan di daerah tempat tinggalnya.

(Redaksi)