60menit.co.id | Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., (Dansektor 22 Citarum Harum) bersama Walikota Bandung bahas AMPL, Balaikota Bandung, Rabu 17/05/2022 (zhovena) |
60MENIT.co.id, Bandung | Kolonel Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., (Dansektor 22 Citarum Harum) bersama Walikota Bandung mengadakan diskusi Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) Awards Tahun 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh PLT Kepala DPKP Kota Bandung, Camat Arcamanik Direktur Perumda Tirtawening Kota Bandung, Rektor Universitas Islam Bandung dan lainnya. Selasa tgl 18 Mei 2022 bertempat di Balai Kota Bandung.
Kepada wartawan Kolonel Eppy Gustiawan mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan yang dimana Kota Bandung telah berhasil meningkatkan kualitas pola hidup sehat.
"Upaya Kolaborasi yang dilaksanakan antara Pemkot Bandung dan Satgas Sektor 22 Citarum Harum membuahkan hasil, 60 % kelurahan terverifikasi bebas Open Defication Free (ODF)," ucap Eppy Gustiawan.
Yaitu sebuah karya yang besar dari Satgas Citarum Harum Sektor 22 dalam menata lingkungan. Berawal menata sungai dari segala pencemaran dan kerusakannya berikut upaya Dansektor 22 meningkatkan kualitas tanah melalui penghijauan pohon keras selain menyelamatkan sungai sekaligus dengan lingkungannya.
Menurut Kolonel Eppy Gustiawan hal ini tidak lepas dari yang dilakukan Satgas Sektor 22 yang ruti mengedukasi paradigma masyarakat untuk memulai hidup bersih dan sehat.
Sebagai Dansektor 22 Satgas Citarum Harum Kolonel Eppy Gustiawan mengungkapkan rasa syukurnya usai memperoleh penghargaan tersebut, karena penghargaan ini diraih merupakan buah hasil kerja keras kolaborasi Sektor 22 dan Pemkot Bandung serta seluruh komponen masyarakat.
"Penghargaan ini adalah barometer indikator kota sehat, menjadikan lingkungan yang sehat termasuk juga sanitasi dan budaya sehat. Komitmen terbesarnya terhadap tujuan pembangunan kesehatan sebagai motivasi bagi kita semua melalui masyarakat untuk membangun kepedulian di bidang kesehatan," imbuh Eppy Gustiawan.
Konsistensi Kolonel Eppy Gustiawan dalam menata sungai berikut lingkungannya, yaitu membangun karakter masyarakat untuk menghasilkan kebersihan sungai dan lingkungannya, sehingga dengan jatidiri ini bisa mewujudkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
"Jika paradigma masyarakat sudah terbentuk sesuai dengan program yang kita usung, maka ini merupakan modal utama dalam membangun daerahnya, saat ini makin banyak dibentuk ruang tata hijau di berbagai sudut kota, ini merupakan wujud reaksi peduli sehat dari masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah sehingga sinergitas pola hidup sehat bisa terwujud," ujar Eppy Gustiawan.
Bukti ini berawal dari kerja keras dalam mewujudkan cita-cita Perpres 18/2018, melampaui penertiban bangunan liar yang penuh pro kontra dari berbagai pihak. Namun dengan edukasi komunikasi sosial kepada masyarakat oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22 sehingga menuai sikap kebersamaan dalam membangun wilayah sesuai peruntukannya yang didasari oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(zho)