60menit.co.id |
60MENIT.co.id, Jakarta | Kepada awak media, jurnalis senior Rustan Serawak menyampaikan curhatnya soal arogansi Merda Mangajun selama menjalankan tugas sebagai Ketua OC atau Panitia Pelaksana Hari Paskah, HUT Kartini dan HUT PMTI Ke-18. Curhatnya disampaikan melalui pesan WA, hari ini, Jumat (1/4).
Ia menyinggung chatingan dalam Group WA Panpel Lokal PMTI antara Rony Rumengan, Pimpinan Umum PMTINEWS yang juga Anggota Bidang Media, Publikasi dan Dokumentasi, dengan Ketua OC, Merda Mangajun. "Sy berlatar belakang disiplin ilmu Jurnalistik, beberapa waktu yg lalu senior dibidang jurnalistik Rony Rumengan menguraikan bahwa dalam ilmu jurnalistik Pemred (Pemimpin Redaksi) lazimnya disebut dewa yang artinya tayang tidaknya sebuah berita untuk dikonsumsi publik tidak bisa tidak harus disetujui oleh Pemred," ujarnya.
Karena, menurut Rustan, tanggung jawab semua berita jika sudah dimuat atau ditayang di pundak Pemred. "Namun sdri Merda Mangajun mengomentari postingan tersebut dengan pongahnya membuat kata2 umpatan bahkan cenderung melecehkan dg mengomentari postingan tersebut 'tidak ada dewa disini kawan ha ha ha, yang disembah Tuhan'," ucap Rustan.
Bahkan, kata Rustan lagi, Merda mengatakan semua berita yang ditayang PMTINEWS harus sepengatuan Sekjen PMTI. "Itulah yang membuat senior saya Rony Rumengan memposting sebuah tulisan yang isinya mengatakan tidak usah anda mengomentari hal tersebut. Kata dewa disini adalah sebuah kelaziman yang arti sebenarnya Pemimpin Redaksi dalam jurnalistik memiliki kekuatan super power," tutur Rustan.
Teguran ini, tambah Rustan, ditujukan kepada Merda Mangajun. "Silahkan sdri Merda ingat kembali. Dan inilah awal blunder sdri Merda Mangajun lakukan. Senior saya telah mengingatkan bahwa sebuah event tanpa publikasi ibarat rembulan tanpa cahaya, silahkan anda terjemahkan sendiri makna dari kalimat tersebut," ungkapnya.
(anto)