60menit.co.id | Yana Mulyana, Plt Wali Kota Bandung pada peresmian Gelanggang Generasi Muda, Rabu 23/02/2022 (Yan) |
60MENIT.co.id, Bandung | Generasi muda di Kota Bandung sudah dikenal memiliki kreativitas yang tinggi. Keterbatasan sarana maupun prasarana tidak pernah menjadi hambatan saat berkarya.
Untuk mengakomodir hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghadirkan ruang bagi pemuda untuk berkarya. Yakni Gelanggang Generasi Muda (GGM) terletak di Jalan Merdeka.
"Atas nama Pemkot Bandung, saya mengapresiasi hadirnya gedung kepemudaan. GGM ini melahirkan banyak tokoh dari Bandung, luar biasa kiprahnya bukan hanya label Kota Bandung tapi Nasional bahkan Internasional," kata Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pada peresmian Gelanggang Generasi Muda di Jalan Merdeka, Rabu 23 Maret 2022.
Yana mengungkapkan, kekuatan pemuda di Kota Bandung begitu besar. Maka perlu wadah untuk menuangkan ide maupun gagasan yang membantu pembangunan pemerintah.
"Semangat para pendiri pendahulu terus menyemangati pemuda Bandung karena kita paham energinya besar," ujarnya.
Ia berharap, gedung tersebut sebagai aktivitas pemuda juga pusat gerakan pemuda.
"Mudah-mudahan bisa aktivasi sebagai pusat gerakan pemuda. Ini bisa dimanfaatkan bersama pemuda Bandung," jelasnya.
Hadirnya bangunan tersebut merupakan salah satu sejarah di Kota Bandung pada kepemimpinan Otje Djundjunan kala itu. Sehingga Yana menyarankan agar aula pada gedung GGM diberi nama Aula Otje Djundjunan. Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepadanya.
"Saya usul karena ini tempat dulu inisiasi almarhum Otje Djundjunan. Bentuk penghormatan mendirikan ini," ujarnya.
Sebagai pemerintah, Yana mengatakan, berkewajiban menyediakan dan menyiapkan berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk sarana dan prasarana.
Atas hal itu pemerintah memberikan ruang untuk berkarya bagi para pemuda. Seperti di setiap kecamatan hampir tersedia Youth Space.
Untuk lebih baik lagi, Pemkot Bandung menghadirkan Gelanggang Generasi Muda guna sebagai ruang berkreasi, bertukar pikiran dan berkarya untuk menyalurkan potensinya.
“Saat ini kami telah selesai merenovasi dan merevitalisasi GGM Bandung,” katanya.
Namun Yana mengingatkan bangunan tersebut sebagai fasilitas publik yang bisa digunakan oleh masyarakat.
Atas hal itu, ia berharap, perlunya pemeliharaan dengan baik supaya bisa awet juga dimanfaatkan dalam waktu lama.
“Memang gedung ini dikelola oleh Dispora Kota Bandung, namun generasi muda harus tetap terlibat dalam pemeliharanya," katanya.
Yana pun menyambut baik adanya keinginan menjadikan GGM sebagai Youth Collaboration Center KNPI.
“KNPI bisa membuat program yang bisa mengakomodasi berbagai potensi pemuda Kota Bandung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, Edi Marwoto menerangkan, hadirnya gedung itu untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan kepemudaan dan olahraga.
"Tujuannya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya bidang kepemudaan dan olahraga agar tercapainya tujuan kualitas pemuda yang unggul terampil memiliki daya saing dan mandiri," tuturnya.
Ia menambahkan, GGM Dispora Kota Bandung memiliki program terpadu yang tersistem dengan baik untuk mencapai output yang telah ditentukan sehingga langkah nyata yang dapat menjadi kontribusi bagi pembangunan kepemudaan di Kota Bandung dengan program GGM Rancage.
"Program ini mengedepankan proses pembinaan pemuda dan olahraga di Kota Bandung yang memiliki parameter output yang terukur," jelasnya.
Sebagai pengelola sarana dan kegiatan kepemudaan dan olahraga di GGM Rancage adalah:
1. GGM Sport and Fighting Club. Terdiri cabor beladiri, cabor panahan, cabor tenis meja dan e-sport.
2. GGM Art and Performance. Terdiri dari seni tari, seni rupa, seni drama dan teater.
3. GGM Multimedia School. Terdiri broadcasting, content creator, talent dan event management.
4. GGM Music Academy. Terdiri dengan menggabungkan 7 alat musik yang terintegrasi.
5. GGM Life Skill Program. Meliputi kegiatan public speaking, soft skill training, spiritual training dan motivation.
Di tempat yang sama, Sesepuh dan Pendiri GGM, Popong Otje Djundjunan berharap, bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya.
"Gedung ini jelas fungsinya seperti apa. Dengan catatan sesuai Ipoleksosbudhankam dan agama (Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan),"jelasnya.
Untuk lantai 1 yaitu ruang parkir roda dua dan roda 4. Lantai 2 ruang perkantoran dan aula utama. Lantai 3, terdiri dari 6 ruang kelas dan 7 ruangan. Lantai 4, sarana komersial berupa pondok pemuda.
(zho/yan)