Terjadinya Pembiaran Sungai Kotor, Dansub 13 Sektor 22 : Akibat Peradaban Buruk Masyarakat
-->

Advertisement Adsense

Terjadinya Pembiaran Sungai Kotor, Dansub 13 Sektor 22 : Akibat Peradaban Buruk Masyarakat

60 MENIT
Sabtu, 05 Februari 2022

60menit.co.id | Satgas Sektor 22 sub 13 melakukan pembersihan anak Sungai Citepus di wilayah Rw.05 Kel.Mekarwangi Kec.Bojongloa kidul, Sabtu 5/02/2022 (zho)


60MENIT.co.id, Bandung | Pelaksanaan program Citarum Harum oleh Satgas Sektor 22 salahsatunya setiap hari melakukan perawatan sungai. Terutama sungai yang terkendala oleh banyaknya sampah baik sampah organik, an organik berikut sampah domestik.


Di Kelurahan Mekarwangi Rw. 05 Kecamatan Bojongloa Kidul, Satgas Sub 13 melakukan perawatan Anak Sungi Citepus yang terpantau bermasalah yaitu ditumbuhi rumput liar hingga menghambat lajunya aliran arus air, Sabtu (5/02/2022).


Seperti yang dikatakan oleh Serka Masroh S, selaku Dansub 13 di Sektor 22, saluran ini sangat signifikan terhadap banjir dadakan di lingkungan, maka perlunya perawatan yang serius.


"Rata-rata saluran yang ada di tengah lingkungan sangat membutuhkan perawatan, terutama dari bahaya sampah domestik apalagi gulma rumput liar yang selalu subur menumbuhi tebing dan bibir sungai," kata Masroh 


Akibat pembiaran sungai menjadi kotor dan rusak.


Perlu adanya gerakan masyarakat dalam perawatan lingkungan, apalagi mengenai sungai. Karena jika dilakukan pembiaran akan mudah berdampak bencana banjir di musim hujan.


Perubahan paradigma melalui sosialisasi dari Satgas Citarum Harum akan merubah peradaban buruk ke peradaban maju melalui stigma masyarakat pada peguatan gotong royong yaitu tidak mengabaikan lingkungan. Justru sebaliknya bahwa lingkungan sangat dominan untuk pemajuan peradaban di setiap daerah.


"Kita juga setiap hari melakukan komunikasi sosial kepada masyarakat, yaitu dengan mensosialisasikan program Citarum Harum supaya mereka memerdulikan kebersihan lingkungan," kata Masroh.


(zho)