60menit.co.id | Tita Wulansari, Ketua Koperasi Mandiri Unggulan (Simaung) Bandung dan Salapak Mikroshop, Minggu 27/02/2022 (Foto : Din) |
60MENIT.co.id, Bandung | Wangi aroma kue menyerbak di ruangan cooking class Salapak Mikroshop. Salah satu chef mendemonstrasikan tahap demi tahap dari resep kue puding yang menjadi materi cooking class hari ini, Minggu, 27 Februari 2022.
"Tujuan acara ini memang untuk menginspirasi para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner dalam menyambut Ramadan nanti. Supaya ada gambaran, kira-kira mau jualan apa pas bulan puasa," ujar Ketua Koperasi Mandiri Unggulan (Simaung) Bandung dan Salapak Mikroshop, Tita Wulansari.
Berbeda dengan cooking class di tempat lain, pada acara ini peserta juga diajarkan perhitungan mengenai seberapa untungnya menjual kue puding.
Dengan modal yang kurang dari Rp100 ribu, peserta bisa mendapatkan keuntungan minimal 130 persen dari hasil penjualan kue puding.
Bagaimana jika pelaku UMKM tak punya tempat untuk berjualan? Ini poin pentingnya, Tita menyampaikan, UMKM yang membutuhkan toko atau lapak, bisa meletakkan produknya di galeri Salapak Mikroshop.
"Di atas (lantai 2) kita punya sarana galeri. Teman-teman UMKM Kota Bandung yang tidak punya lapak atau toko, inilah rumah teman-teman. Mau taruh produk, silakan bisa diletakkan di sini," seru Tita.
Untuk mendukung promosi produk para pelaku UMKM, Tita menjelaskan, Salapak juga menyediakan sarana kolaborasi bersama mitra kolaborator dari korporasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah.
Kepala Seksi Kemitraan dan Jaringan UKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Bandung, Dedi Kurniawan berharap, Salapak juga bisa menjadi wadah untuk menambah ilmu para pelaku usaha.
"Semoga ini (Salapak) bisa menjadi wadah, rumah bersama bukan hanya sarana pemasaran, tapi disini juga kita bisa menimba ilmu. Apa yang menjadi kelas hari ini semoga bisa menjadi inspirasi dan titik awal untuk pemulihan ekonomi kita bersama," ungkap Dedi.
Suasana Salapak Simaung. |
Salah satu mitra Salapak dari Pegadaian Kota Bandung yang diwakilkan Kepala Divisi Produk Mikro Pengembangan UMKM, Bambang menyampaikan, kurasi produk ini diharapkan bisa menjadi salah satu strategi ekspansi pasar.
"Kita bantu memasarkan produk UMKM supaya tidak hanya dijual di lokasi mereka saja, tapi juga bisa merambah ke kota-kota lain. Bahkan kalau perlu sampai ke internasional," ucap Bambang.
Seperti beberapa waktu silam, Bambang memaparkan, Pegadaian mengirim 17 UMKM Kota Bandung untuk pergi ke Turki.
"Di sana tujuannya untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia, di antaranya 11 produk fashion dan 6 produk kuliner," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu mitra korporasi Salapak dari Distributor Mr. Jelly, Silvana mengatakan, timnya akan memfasilitasi para pelaku UMKM Kota Bandung untuk mengasah skill bahasa asing secara gratis.
"Kita juga harus mempelajari bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin. Kami akan adakan kelas khusus untuk ini dan gratis. Sebab, dua bahasa ini akan menjadi salah satu bahasa yang sangat penting dalam dunia perekonomian," tutur Silvana.
Sebanyak 30 peserta hadir dalam acara cooking class ini. Mereka menyimak dengan saksama, sembari mencatat dan bertanya dengan chef yang mengajarkan.
Erika Agustine, seorang peserta yang datang dari Tamansari, Bandung. Ia memiliki usaha kecil katering sejak 2018 silam.
Dulu, ia memiliki tiga toko untuk mempromosikan produknya. Namun, sejak pandemi, semua tokonya terpaksa tutup.
"Kami terpaksa juga tutup toko. Makanya ingin ikut kurasi disini harapannya supaya lebih cepat promosi keluar kota. Kalau bisa, sampai ekspor keluar negeri dibantu pemerintah juga," ungkap Erika.
Meski tergolong anggota baru, tapi Erika memiliki cita-cita besar untuk mengembangkan usaha kateringnya. Terutama setelah mengikuti acara ini, ia merasa lebih bersemangat untuk berjualan lagi.
"Ikut acara ini makin semangat untuk berkarya dan jualan. Apalagi sekarang sudah dekat bulan puasa ya. Jadi ada inspirasi mau bikin apa buat jualan nanti," imbuhnya.
(zho/din)