60menit.co.id | Yana Mulyana, Plt Wali Kota Bandung (Poto : Humas Kota Bandung) |
60MENIT.co.id, Bandung | Banyak ratu dan raja yang datang ke SD Cendekia Muda Bandung pada Selasa, 18 Januari 2022. Mahkota emas terpasang di kepala mereka. Ada juga yang menggunakan selendang dan jubah merah.
Para ratu dan raja ini juga membawa suntikan dan vaksin untuk siswa-siswa di SD Cendekia Muda.
Ratu dan raja ini sebenarnya merupakan tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Arcamanik. Mereka didandani layaknya ratu dan raja agar anak-anak tidak merasa takut saat akan divaksin.
Saat mengunjungi dan melihat langsung proses vaksin di sekolah ini, Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana sangat mengapresiasi inovasi dari pihak sekolah.
"Ikhtiar yang dilakukan di sekolah ini sangat inovatif ya. Jadi membuat anak-anak paham, jadi semakin tidak takut untuk diberi vaksin," ujar Yana.
Tak hanya itu, para guru pun mengadakan pentas drama di depan anak-anak yang berkisah tentang "Berani Vaksin". Bahkan, Yana sempat turut berperan dalam drama ini.
Yana menjadi tokoh yang menjelaskan pada anak-anak untuk tidak takut dengan virus.
"Jangan takut ya sama virus. Kita bisa lawan virus kalau pakai masker, rajin cuci tangan, pakai hand sanitizer, dan divaksin. Siapa di sini yang berani divaksin?" tanya Yana pada para murid yang duduk di hadapannya.
Riuh anak-anak menjawab, "Sayaaa!" sembari mengacungkan tangannya tinggi-tinggi.
"Tadi saya lihat juga penjelasan dari guru-guru sudah sesuai gaya bahasa anak-anak. Mudah-mudahan dengan kesadaran sendiri, anak-anak jadi ingin divaksin. Sehingga kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa dengan protokol kesehatan, dan pandemi covid-19 ini segera menjadi endemi," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Yana juga mengunjungi ruangan vaksin dan observasi yang tersedia di SD Cendekia Muda.
Kepala Sekolah SD Cendekia Muda, Wina Dewi menyebutkan, terdapat empat ruangan vaksinasi, satu ruang observasi, dan satu ruang medis.
"Ruang vaksinasi dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Masing-masing ada dua ruangan, supaya menjaga semuanya lebih kondusif. Setelah itu, anak-anak akan menuju ke ruang observasi untuk dipantau apakah ada reaksi atau tidak setelah vaksin," jelas Wina.
Agar anak-anak tidak merasa bosan, Wina menambahkan, ada pentas drama dan permainan kecil untuk menghibur mereka.
Wina juga menjelaskan, jika dalam waktu 15-20 menit anak tidak menunjukkan gejala, maka mereka boleh pulang.
"Tapi, jika menunjukkan gejala, kami sudah sediakan ruangan dan petugas khusus untuk menanganinya," imbuhnya.
Untuk target vaksinasi dosis pertama pada 387 siswanya, Wina mengatakan, akan dibagi ke dalam dua sesi.
"Vaksinasi dibagi dua hari, Selasa dan Rabu. Hari ini targetnya vaksinasi untuk 250 siswa. Pesertanya khusus kelas 1, 3, 4, dan 6. Sedangkan kelas 2 dan 5 kami jadwalkan besok supaya tetap kondusif," papar Wina.
Sedangkan, untuk vaksinator yang bertugas, Wina menuturkan, didatangkan dari Puskesmas Arcamanik dan Kepolisian Arcamanik.
"Dari pihak Puskesmas Arcamanik menjadi vaksinator untuk hari ini. Sedangkan untuk besok, dari pihak kepolisian," ucapnya.
Wina berharap, semoga dengan vaksinasi ini bisa menjadi salah satu ikhtiar agar anak-anak didiknya bisa kembali belajar dengan aman di masa Pembelajaran Tatap Muka 100 persen.
"Sekolah kami sendiri termasuk dalam kelompok 1 PTM 100 persen. Semoga nanti saat sudah lebih kondusif, anak-anak bisa lebih aman lagi belajar full di sekolah," ujar Wina.
Tentu bukan perkara mudah untuk menangani vaksinasi anak, terutama bagi siswa kelas kecil. Ada beberapa yang menangis sebelum disuntik karena takut. Bahkan, guru perlu mengiming-iming anak dengan es krim dan cokelat.
"Tentunya untuk anak-anak kelas kecil lebih menantang ya. Ada yang takut sampai menangis. Jadi, kami tenangkan, ikut memeluk. Makanya kami meminta nakes dan polisi juga pakai mahkota supaya anak-anak jadi rileks," tutur Wina
Di ruangan vaksin laki-laki, Plt. Wali Kota Bandung bertemu dengan salah satu siswa SD Cendekia Muda, namanya Rusyda Ilham Al Banna. Siswa kelas 6 ini sedang divaksin saat Yana datang berkunjung.
"Sakit, tapi enggak apa-apa, biar lebih sehat dan enggak gampang kena virus. Biar bisa sekolah dan main sama teman-teman lagi," ujar Rusyda.
(Zho - Humas Kota Bandung)