60menit.co.id | Zhovena, S.T., |
60MENIT.co.id, Bandung | Menyoal pada ulah Arteria Dahlan yang memojokkan Kepala Kejati Bandung telah menggunakan Bahasa Sunda di Rapat Kejagung, hingga meyuruh memecatnya kepada Kejagung. Dengan ulah tersebut Arteria Dahlan mendapat kritikan pedas dan demo besar-besaran dari Ormas, LSM dan berbagai Tokoh Urang Sunda.
Buntut panjang dari masalah tersebut membangunkan tidurnya Partai Politik tempat Arteria Dahlan sendiri bernaung yaitu PDI-Perjuangan (PDIP).
Adalah Zhovena, S.T., yaitu sebagai Ketua Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung juga penasehat dari Paguron Silat Gajah Putih, menyatakan pernyataannya. Hal ini merupakan pembelajaran bagi siapapun terutama bagi Tokoh Publik yaitu Arteria Dahlan sendiri. "Dengan sikap arogansinya sudah merugikan dirinya sendiri kan?," Katanya.
Ia menambahkan, tindakan pedas dari berbagai Tokoh dan LSM di Tatar Sunda itu suatu hal yang wajar, karena mengacu ke Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang tercatat di Panca Sila merupakan pedoman warga NKRI kini dicoreng oleh Arteria Dahlan yang notabene sebagai Anggota DPR RI.
"Seharusnya wakil rakyat seperti Arteria Dahlan berfikir panjang ketika mau berucap dan bertindak. Kata-kata Arteria Dahlan tidak mencerminkan kepribadian yang baik hanya Arogansi Pribadi yang sudah mengakar pada prilakunya dan membuat perpecahan antar suku di Negara Kita," kata Zhovena. Ketika ditemui di tempat tinggalnya, Sabtu (22/01/2022).
Bahkan Zhovena membenarkan atas tindakan dari DPD PDIP Jawa Barat, yang telah menuliskan surat rekomendasi berisi permintaan kepada DPP PDI Perjuangan supaya memecat Arteria Dahlan dari kader PDI Perjuangan.
Karena menurut Zhovena hal tersebut merupakan buntut panjang pernyataannya yang mempermasalahkan Bahasa Sunda yang telah telah dilecehkan seorang Arteria Dahlan.
"Iya soalnya bahasa di seluruh pelosok negara yang berbeda-beda dan budayanya merupakan kekuatan Bangsa Indonesia, jika dari salahsatu ada perseteruan salih ejek maka kekuatan Bangsa Indonesia sudah rapuh, tentunya perlu pelestarian dari aneka bahasa itu dan pemerintah harus menguatkan perbedaan tersebut untuk satu tujuan yaitu menjunjung tinggi persatuan bangsa," imbuh Zhovena.
Dari ulah Arteria Dahlan yang kekanak-kanakan, menuai aksi yang menuntut Anggota DPR-RI Arteria Dahlan dipecat dan dihukum karena dianggap menghina Suku Sunda di Indonesia.
Zhovena pun mewajarkan atas aksi yang dilakukan berbagai komunitas di Urang Sunda, bahkan ada yang mengharamkan tanah sunda diinjak oleh Arteria Dahlan, karena sikap ini merupakan kecintaan mereka yang mencintai dan membanggakan suku dan tanah kelahirannya.
"Kendati demikian, kita sebagai orang Sunda harus bisa mengendalikan diri. Jagalah Marwah dan Derajat sebagai orang Sunda, jelas nantinya akan meninggikan kehormatan kita sebagai orang Sunda. Dengan inilah akan menguatkan peradaban suatu negara, yang diawali dari Bangsa Sunda yang kita cintai," tutur Zhovena.
Arteria Dahlan sendiri sudah goyah, karena dikabarkan di lembaganya dia sadar tidak ada teman yang membela, sehingga muncul bahasa disekelilingnya yaitu 'Makanya jadilah pemimpin yang memimpin dengan ketauladanan bukan dengan AROGAN'.
"Saya sendiri berharap, seorang wakil rakyat itu harus berpola fikir maju, yaitu membangun kesatuan dan persatuan bangsa untuk membangun kemajuan negara hingga mendunia," tutup Zhovena.
(redaksi)