60menit.co.id | Tampak Depan Candi Prambanan (Edit by Zhovena) |
Khas Redaksi : Benarkah Candi Prambanan Dibangun dalam 1 Malam? Berikut Penjelasan dari Om Hao, versi IDN.
60MENIT.co.id, Sleman-DIY | Masih jadi pertanyaan publik, Om Hao (nama asli Hari Kurniawan, kelompok kisah tanah Jawa) beri penjelasan soal sejarah pembangunan Candi Prambanan yang kabarnya dibangun oleh mahluk halus, Minggu (23/01/2022).
Cerita legenda pembangunan Candi Prambanan telah disampaikan dari generasi ke generasi di Tanah Air.
Dalam ceritanya, Candi Prambanan dikisahkan sebagai syarat agar Bandung Bondowoso bisa meminang Roro Jonggrang.
Candi Prambanan yang disebut memiliki 999 bangunan tersebut pun dikisahkan dibangun hanya dalam waktu satu malam.
Merasa penasaran dengan kebenaran dan adanya kemungkinan terkait hal itu, Helmy Yahya pun langsung menanyakannya kepada Om Hao.
Pentolan kelompok Kisah Tanah Jawa bernama asli Hari Kurniawan tersebut kemungkinan memberikan penjelasan terkait pertanyaan itu.
"Kalau saya ya, tidak. Nggak mungkin (dibangun satu malam)," ucap Om Hao pada Kamis, 20 Januari 2022.
Dia pun kemudian memberikan penjelasan secara logis terkait pembangunan Candi Prambanan yang diceritakan dibantu oleh makhluk halus.
"Dalam artian logik banget gitu, dalam artian gimana ya, makhluk astral itu kan tentunya bentuknya itu kan dari partikel energi, yang seperti kalau kita ketahui diciptakan dari api," tutur Om Hao.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa makhluk astral atau makhluk halus tidak bisa mengerjakan hal tersebut.
"Api itu gak bisa kita sentuh, jadi gak bisa solid, sehingga apakah mungkin mereka mengerjakan itu?" kata Om Hao.
Setelah itu, dia mengungkapkan asal mula bagaimana kisah legenda Candi Prambanan tersebut.
"Sebenarnya ini bisa terjadi kita ambil ketika zaman kolonial, banyak sekali cerita legenda, mitos mistis, yang dikembangkan di zaman-zaman kolonial. Sebagai contoh, Candi Prambanan.
"Waktu itu candi ini ditinggalkan ketika terjadi satu peristiwa bencana yang besar dan peperangan yang besar," ujar Om Hao.
Dia menambahkan bahwa bencana dan peperangan besar tersebut mengakibatkan peradaban dari Mataram Lama, Mataram Klasik, berpindah ke timur. Sehingga diketahui banyak kerajaan di timur.
"Awal abad ke-19, orang-orang belanda waktu itu menemukan bangunan-bangunan itu, orang Eropa, yang mana ini menjadi objek penelitian yang menarik bagi mereka," ucap Om Hao.
Sementara itu, orang-orang pribumi pada saat itu memegang mitos di antara mereka.
"Orang-orang pribumi, waktu itu karena sedang memegang mitosnya, saat terjadi endemi malaria, tempat itu kan banyak genangan air dan ketika ada orang datang ke situ, digigit nyamuk malaria, pulang sakit. Orang bilang itu kesambet yang ada di candi padahal kena malaria," tutur Om Hao.
Dia menambahkan bahwa dari situlah masyarakat menghubungkan patung di Candi Prambanan dengan hal-hal mistis.
"Dari situ dihubung-hubungkan 'wah di sana ada patung, yang dikutuk jadi batu, itu mungkin Roro Jonggrang'.
(zho)