60menit.co.id | Foto Almarhum (search.com) |
Bocah SD di Jombang Meninggal Usai Divaksin Covid-19, Dinkes Telusuri Riwayat Kesehatan Korban.
60MENIT.co.id, Jombang | Dinas Kesehatan belum menyampaikan kesimpulan penyebab kematian Murid SD warga Desa Jogoroto, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur yang meninggal kurang dari 24 jam setelah divaksin.
Saat ini pihak Dinkes bersama Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jombang masih melakukan pengumpulan data, investigasi untuk menyimpulkan penyebab kematian. Dinkes juga telah melaporkan ke Komda KIPI Provinsi Jawa Timur.
"Kita belum bisa menyimpulkan. Komda KIPI dan teman-teman di pelayanan sedang menelusuri riwayat-riwayat yang bersangkutan. Termasuk sakit yang pernah diderita. Sehingga tidak bisa disimpulkan ke arah situ," jelas drg Budi Nugroho Kadinkes Jombang di kantornya, Rabu (29/12/2021).
Kadinkes juga menuturkan informasi yang diterima mengenai kematian korban terjadi pada hari Senin tanggal 27 Desember 2021.
"Senin itu sedang dilakukan vaksinasi. Anak SD usia 12 tahun itu vaksinasi di Puskesmas Mojowarno. Terus ternyata malamnya merasa pusing sampai pagi kemudian dibawa ke Puskesmas Mayangan ternyata tidak bisa ditolong terus meninggal, " beber kadinkes.
Makanya, lanjut kadinkes, karena terkait vaksinasi Dinkes Jombang langsung koordinasi dengan Komda KIP Jombang. Dalam pertemuan tersebut dilakukan evaluasi dan penelusuran sebab-sebab kematian karena prosedur vaksinasi berjalan lengkap . "Skrining dilalui dan hasilnya bagus, sehingga diberikan vaksin," tandas Budi Nugroho.
Mengenai kondisi korban yang baru satu minggu dikhitan dan kemungkinan masih mengonsumsi obat pasca khitan, kadinkes tidak bersedia menanggapi apakah kemungkinan terjadi keracunan obat.
"Dalam hal ini kami tidak akan menduga-duga tidak akan menyampaikan kemungkinan-kemungkinan karena tim sedang bekerja untuk memastikan supaya betul-betul ada kejelasan penyebab kematiannya," tegas kadinkes.
Terkait dengan dugaan bahwa korban meninggal setelah divaksin, kadinkes minta agar tidak ada spekulasi ke arah itu. "Kami di situasi seperti ini mohon bantuan bahwa kejadian ini tidak mungkin diklaim akibat dari vaksinasi. Karena satu-satunya perlindungan kepada masyarakat utamanya anak usia sekolah, salah satunya adalah vaksin," pinta kadinkes.
Sodirin Kepala Desa Jogoroto juga membeberkan kejadian meninggalnya bocah berinisial MBS (12 tahun) pelajar kelas 6 SD tersebut. Korban meninggal dunia, kurang dari 24 jam setelah menjalani suntik vaksin Covid-19.
Korban meninggal dunia saat dalam perawatan di Puskesmas Mayangan, Jogoroto, sekitar pukul 05.00 WIB. Sebelum meninggal anak pasangan Kaswan (50 tahun) dan Miyatin (58 tahun) tersebut sebelumnya mengalami demam tinggi dan muntah beberapa kali. "Jam empat pagi dibawa ke Puskesmas, sejam kemudian meninggal," kata Sodirin.
(Zho/Seach.com)