Annar Sampetoding sedang dengar penjelasan Anto dkk, disaksikan Waketum DEIT, Irwan Cahyadi. (dok.tom). |
60MENIT.co.id, Makassar | Guna menunjang perputaran roda ekonomi dan meningkatkan daya hidup masyarakat lokal, Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) dalam tahun ini, merencanakan membangun Pasar Modern Baji Minasa yang berlokasi di Jl Baji Minasa, Makassar. Pembangunan pasar modern ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 20.000 M2. Pengelolaan pasar tersebut berkontrak dengan pihak PT Berdikari, salah satu BUMN.
Hamparan lahan rencana pembangunan Pasar Modern Baji Minasa di Makassar. |
Menurut Ketua Umum DEIT, Annar Salahuddin Sampetoding, yang ditemui di sela peninjauannya ke lokasi pembangunan, Kamis siang kemarin (1/7), kontrak untuk usaha pasar modern itu selama 40 tahun. "Kita harap dalam satu dua bulan ke depan pembangunnya sudah dimulai," ujar Annar didampingi Wakil Ketua Umum DEIT, Irwan Cahyadi. Pria berjuluk 'Professor Hutan' ini berharap keberadaan pasar tersebut nantinya dapat menunjang ekonomi rakyat atau UMKM.
Akses Masuk Lokasi Pembangunan Pasar Modern Baji Minasa Milik PT Berdikari. |
Untuk merealisasikan rencana ini, persiapan mulai tampak. Setidaknya, dari personil teknis terkait desain pembangunan yang dikomandani Anto. "Ada satu dua bangunan lama yang masih konstruksi jaman dulu tetap kita pertahankan, tinggal mungkin dibenahi sedikit agar bisa difungsikan dengan baik," tutur Anto yang langsung disambut positif Annar Sampetoding. Putra Mahkota Sampetoding ini sepakat bangunan jadul dipertahankan sebagai situs warisan (heritage) dan bernilai khas.
Diketahui, selain di Makassar, DEIT juga memiliki lahan kontraktual di sejumlah daerah lain. Seperti di Kendari Sultra, di Manado Sulut serta beberapa lagi. "Saatnya nanti kita akan terus kembangkan atau ekspansi. Paling tidak dalam wilayah kawasan timur Indonesia ekonomi benar-benar bergerak dengan berbagai inovasi. Kita bangun Indonesia dari belahan timur Indonesia agar pembangunan tidak pincang untuk ketahanan nasional serta memperkuat NKRI," terang Annar lagi.
(anto)