60menit.co.id Anggota satgas citarum harum sektor 22 sub 16, melakukan prosesi pembuatan kompos, Lembang, Minggu (6/06/2021). |
60MENIT.co.id, Lembang | Serma Epi Nana Rukmana, Dansub 16 sektor 22 Satgas Citarum Harum bersama anggota melanjutkan pembuatan kompos di Kp. Pasirwangi Ds. Gudang Kahuripan Kecanatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Semakin lama manfaat kompos hasil produksi satgas sub 16 - 22 sangat dirasakan oleh masyarakat banyak, terutama bagi para petani sayuran di wilayah Kecamatan Lembang khususnya.
Hal tersebut dilihat dari fungsi daya guna kompos yang digunakan para petani sebagai sumber pemupukan di area pertaniannya, tidak ada tambahan pupuk kimia hingga panen tiba.
Adalah Saefudin, mewakili petani lain mengatakan, "Tanaman kami hanya menggunakan kompos dari satgas sub 16 tidak menggunakan pupuk kimia lainnya, ditambah obat insektisida sebagai pembasmi hama serangganya," kata Saefudin, Minggu (6/06/2021).
Kendala dilapangan pada prosesi pembuatan kompos terbentur pada musim hujan, menurut Serma Epi Nana bahwa hujan bisa mengalirkan bahan yang sedang dilakukan pengomposan.
"Sarana lingkungan menjadi kotor karena bahan kompos terbawa air hujan, selain bau tidak sedap menyebar kamana mana juga saluran air terbawa kotor juga," ujar Epi.
Pengomposan oleh satgas bertujuan untuk mengurangi pencemaran air sungai dari kotoran hewan. Yang selama ini berlangsung tingkat penvemaran sudah mencapai tingkat tinggi.
Upaya pengomposan yang dilakukan satgas sektor 22 hanya bersifat sementara, sebagai generasi penerus adalah warga peternak, dengan harapan kompos selain untuk mengurangi pencemaran sungai juga bisa meningkatkan perekonomian peternak.
"Kami sudah punya langganan pemesan kompos untuk di jual, yaitu toko tanaman hias, toko pertanian dan langsung order ke para petani sayuran Kecamatan Lembang," imbuh Epi.
Sub pembibitan satgas sektor 22 pun membutuhkan kompos dengan jumlah banyak, digunakan sebagi pemupukan pengembangan bibit tanaman keras dari area seluas 3 Ha.
Ideu positif, adanya pengomposan berdaya guna yang majemuk bagi satgas sektor 22, selain berkampanye mengurangi limbah kohe di setiap sungai, juga bisa berdaya guna pengembangan ekonomi bagi masyarakat peternak.
Untuk pengembangannya, satgas sub 16 yang dipimpin Serma Epi Nana Rukmana terus melakukan terobosan melalui komunikasi sosial dan patroli lapangan sebagai pelengkap fakta.
"Masyarakat hanya tinggal maunya saja untuk pengembangan pembuatan kompos, nanti kami bantu prosesi awalnya, berikut pemasarannya, sehingga pencemaran air sungai oleh kohe bisa lebih terkurangi," tutup Epi.
(zho)