60menit.co.id | Keluarga besar persatuan wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Lampung timur. |
60MENIT.co.id, Sukadana | Keluarga besar persatuan wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Lampung timur (Lamtim), Melakukan Kunjungan dan mengibarkan bendera merah putih di objek Wisata Puncak Tamiang yang berada dikota Sukadana kabupaten setempat.
Dimulai dari pintu masuk Puncak Tamiang panorama alam sudah bisa kami rasakan,kedatangan rombongan PWI Lamtim pun ditantang kondisi jalan yang melingkar,namun tak menyurutkan niat kami untuk mengetahui keindahan titik puncak Tamiang.
Tak berlangsung lama kami disambut langsung pengurus (Pokdarwis) objek wisata puncak Tamiang Dadang Ginanjar dan sekretaris Pokdarwis Ropian Kunang,dengan menggelar tikar,di temani kopi panas dan beraneka makanan, pengurus Pokdarwis Ropian Kunang membuka sejarah asal usul nama dari puncak Tamiang.
Ropian menjelaskan Pengembangan Potensi objek wisata digagas olehnya bersama pemerintah desa dan para tokoh desa Sukadana pada tanggal 19 November 2020 silam.
"Sebutan Tamiang pada Gunung Tamiang Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur berasal dari pohon kayu bernama Antimang,Kayu Antimang itu salah satu dari 400 jenis pohon kayu di Indonesia yang sekarang tersisa 40 jenis.Pohon kayu tersebut tumbuh di dataran tertinggi Gunung Tamiang dengan ketinggian 1,600 meter diatas permukaan laut (DPL)"ungkapnya
"Dan Menurut keterangan masyarakat dikala itu pohon kayu tersebut suatu ketika akan ditebang, akan tetapi bekas tebangan mengeluarkan darah bukan getah,kemudian Sehubungan lingkaran medelling pohon kayu Antimang terlalu besar penebangan diteruskan keesokan harinya,Akan tetapi herannya, penebangan mendapati bekas tebangan kembali seperti sediakala tak berbekas,Tak berhenti disitu Ketika pohon kayu tersebut berhasil dirubuhkan diluar dugaan pohon itu berdiri kembali"jelasnya
"Selain itu juga Ropian menyebutkan, sebutan Tamiang berasal dari pohon bambu Tamiang sebagai bahan untuk membuat suling,Ketika terjadi kebakaran dikawasan Gunung Tamiang, rumpun pohon bambu tersebut tidak terbakar"terangnya.
Dikesempatan itu Ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Dadang Ginanjar didampingi tokoh adat Zainal Abidin dan tokoh pemuda Sukadana Sapta Putra mengungkap puncak Tamiang masih memerlukan pengembangan infrastruktur dan dukungan semua pihak khususunya pemerintah daerah lamtim.
"tujuan utama kami dalam pengembangan wisata puncak Tamiang adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap kota Sukadana untuk merubah image Sukadana yang selalu dinilai negatif,oleh sebab itu semangat kami ingin menjadikan puncak Tamiang sebagai Icone Lamtim,dan berharap kepada seluruh stack holder khususnya pemerintah daerah lamtim untuk mendukung pengembangan wisata puncak Tamiang ini,dan kami juga ingin meningkatkan perekonomian masyarakat"kata Ginanjar.
Ketua PWI Lamtim Musannif Effendi yang diwakili sekretaris Syamsi mengapresiasi dan mendukung pengembangan objek wisata Puncak Tamiang.
"Kami menilai potensi puncak Tamiang sangat luar biasa,ini pertama kali kami keluarga PWI melihat langsung keindahan alam Diatas ketinggian 1600 meter,kehadiran kami disini sekaligus membuktikan bahwa kabupaten Lamtim memiliki potensi wisata puncak gunung yang Indah dan terletak dikota Sukadana yang tidak jauh dari komplek perkantoran Pemda Lamtim" ujarnya
Masih dikatakan Syamsi "kami sebagai organisasi pers yang ada dilamtim akan terus mendukung pengembangan pengembangan objek wisata yang ada dilamtim dan akan mempromosikan kepada masyarakat luas,dan hari ini dipuncak Tamiang kami PWI lamtim telah mengibarkan bendera sang saka merah putih,bagi yang masih penasaran dengan keindahan puncak tamiang saran kami langsung datangi lokasinya didesa Sukadana pungkasnya.
(Tarmizi)