 |
| 60menit.co.id | Ahmad Yusuf (LSM WASINDO) |
60MENIT.co.id, Kolaka Utara | Menanggapi pemberitaan tentang raibnya Dana Bumdes Pitulua Lasusua, Kolaka Utara, yang bersumber dari Dana Desa (APBN) Tahun Anggaran 2020, seperti dilansir sebelumnya, Aktivis Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia) Ahmad Yusuf, angkat bicara. Secara umum, dia menyorot kinerja Kades Pitulua, Akbar Hamzah, yang dinilai sangat buruk.
Pria yang akrab disapa Solang ini, mengaku kaget dan terperanjat mendengar adanya dugaan penyelewengan dana desa tersebut. "Itu harus diusut tuntas tidak boleh dibiarkan, karena ini menyangkut uang negara. Sekecil apapun anggarannya tidak boleh diberi ruang untuk diselewengkan," ujar Ahmad Yusuf, saat dihubungi lewat telepon selulernya, Selasa pagi ini (23/2).
Saat dihubungi Ahmad sedang di Kendari. Menurut dia, dirinya kenal baik dengan sang kades namun itu tidak membuatnya luluh. "Saya kenal dia bahkan sejak bapaknya dulu jadi kepala desa. Bapaknya saya kenal baik. Tapi bagi saya siapapun jika salah dan terbukti, tidak bisa ditolerir. Kalau salah ya salah, benar ya benar. Hukum atau aturan tidak bisa dibolak balik. Ini bicara hitam putih," tegas pria yang dikenal vokal ini.
Karena itu, ia minta pihak berwenang segera tanggap dan bertindak. "Saya kira informasi dugaan penyelewengan dana bumdes itu harus secepatnya ditindaklanjuti untuk diproses. Karena tidak tertutup kemungkinan ada penyelewengan dana desa yang lain di desa itu. Ini baru bumdes, bagaimana dengan program kegiatan lainnya seperti program pisik. Soal dana bumdes ini bisa jadi pintu masuk mengusut yang lain terkait kinerja kades," pungkasnya.
(anto)