60menit.com, Garut - Terbang menggunakan Helikopter, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, dampingi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada peninjauan titik lokasi hutan gundul yang berdampak terhadap terjadinya bencana alam, pada Minggu (25/10/2020).
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana (PERB) BNPB RI, Abdul Muhari, mengatakan, ada dua tujuan dalam kegiatan yang dilakukan BNPB, yakni, pasca terjadi banjir bandang dan longsor di Garut Selatan, khawatir ada perubahan bentang-bentang alam skala mikro di bagian hulu ada longsor longsor kecil yang memungkinkan terjadinya bendung-bendung alam karena ada kayi dan segala macamnya.
“Kita mau coba Capture DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikaso ini dari hulu sampai hilir,” ucap Abdul Muhari, Minggu (25/10/2020).
Ini sangat rawan, kalau terjadi lagi hujan di beberapa hari atau minggu dan berapa bulan kedepan, karena, kata ia, hujan masih terjadi sampai Februari dan Maret. Ini harus diidentifikasi supya tidak terjadi lagi banjir kedepannya.
“Jadi kita mau lihat saya saat itu kalau ada bendung-bendung alam segera kita intervensi, kita dibersihkan. ada BP-DAS di sini juga BNPB, sehingga kita benar-benar bisa memastikan tidak ada potensi banjir longsor yaang akan membawa material dari hulu,” bebernya.
Yang kedua, lanjut Muhari, BNPB akan melihat secara riil pada kondisi saat ini bentang alam yang ada di DAS Cikaso, lahan kritisnya ada di mana saja.
“Arahan Kepala BNPB kalau memang ditemukan lahan kritis itu akan ditanami dengan tanaman vetiver tanaman keras, supaya ini tidak menjadi bahan longsor,” jelasnya.
Untuk relokasi, tambah Muhari, BNPB akan melihat kebijakan dari pemerintah daerah, karena itu mutlak pemeintah daerah yang menentukan.
“Yang pasti kami BNPB, nantinya akan mendukung karena pemerintah daerah yang paling tahu kebutuhan masyarakatnya,” kata Muhari.
Sementara, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, disela kegiatannya, membenarkan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Garut bersama BNPB, ingin memastikan kondisi alam, pasca terjadinya bencana di Garut Selatan.
“Sampai Pebruari, kemungkinan hujan dengan curah cukup besar masih terus terjadi. Kita ingin ada pemetaan lokasi yang rawan terjadinya bencana, kemudian mana saja hutan-hutan kita yang gundul perlu direboisasi, agar dikemudikan hari banjir dan longsor bisa di antisipasi tidak terjadi,” papar Helmi.
Hadir dalam acara, Plt. Direktur PERB-BNPB, Abdul Muhari, Stafsus Ka BNPB, Een Irawan Putra, Videografer and Drone, Faizal Abdul Aziz, Fotografer dan Jurnalis, Donny Iqbal, Analis Pemetaan PERB-BNPB, Abdul Hafizh, Kadivreg Perhutani Jabar, Dicky Iwana Radi, Analis Pemetaan PERB-BNPB, Ormas Shalih, Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, Danrem 062 Tarumanagara. Kolonel Inf Muhamad Muchidin, Dandim 0611 Garut, Letkol CZI Deni Iskandar, Ka BPBD Garut, Firman Karyadin, Ka BPDASHL Cimanuk Citanduy, Rukma Dayadi.
(Y. Budiman/Frisca)