60menit.com, Garut - Pada Musyawaran Daerah (Musda) Golkar X Kabupaten Garut, ada cerita yang sangat miris. Solanya panitia yang bertindak sebagai Steering Committee (SC) tida satu kesepahaman dalam melakukan verifikasi data dalam penjaringa Bakal Calon Ketua DPD Golkar Kabupaten Garut.
Musda sendiri dilakukan pada Sabtu (22/8/2020) bertempat di Gedung Lasmingrat, Jalan Ahmad Yani, dengan menghasilkan ketua terpilih Euis Ida Wartiah secara aklamasi dengan mendapatkan dukungan sebanyak 18 suara. 11 suara dari dukunga PK dan 7 suara dari orsamendi.
"SC tugasnya merangkum perjalanan Musda dan melakukan verifkasi data bakal calon termasuk seharusnya melakukan verifikasi secara faktual dukungan," ujar Anggota SC Musda Garut, Sulaiman, Kamis (27/8/2020).
Dikatakannya, dalam melakukan verfikasi data yang dilakukan sehari sebelum pelaksanaan Musda dilakukan di salah satu Hotel mewah di Garut. Yang mana daam verifikasi data dilakukan pemisahan data yang memberika dukungan.
"Mencatat dukungan tunggal dan dukungan ke beberapa bakal calon. Terdapat 30 PK yang memberikan dukungan ke beberapa bakal calon. Itupun sudah disarankan ke Ketua SC untuk melakukan verfikasi faktual pada setiap PK yang memberikan dukungan," ucapnya.
Sulaiman juga mengaku, berdasarkan juklak verifikas faktual dukungan harus dilakukan di saat Musda berlangsung. Namun, hal tersebut tidak pernah didengar oleh Ketua SC dengan alasan waktu yang singkat.
"Saya teru mengingatkan agar dilakukan verifkasi faktual. Dukungan bukanlah salah satu langkah dalam menentukan siapa yang terpilih menjadi ketua, melainka proses pemilihan. Bayangkan 30 suara PK tidak jelas, jika dilakukan verifikasi faktual akan diketahui pada siapa dukungan teresebut akan diberkan," ucapnya.
Ketua SC juga harus mendengarkan adanya Pengurus Desa (PD) dari 10 Kecamatan, yang pada saat Musda berlangsung membatalkan dukungan pada salah satu bakal calon. Seharusnya hal tersebut juga didengar.
"Musda Golkar Garut harus mendukung berkeadilan dan tidak menimbulkan ekses," ujarnya.
Dengan demikian, bisa saja ada salah satu calon mengatakan kalau Musda Garut cacat demi hukum. Hal ini merupakan dinamika politik yang berjalan.