60menit.com, Garut - Sekretaris Dinas Pengelolaan Keuanga dan Aset Daerah (DPKAD) Garut, Rizky mengatakan, peningkatan akuntabilitas di semua sektor pengguna anggaran harus terus dilakukan, termasuk penerima dana yang ada di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut — khususnya para pengurus cabang olahraga.
”Selama ini Pengelolaan administrasi keuangan KONI cukup bagus, walau sedikit lambat. Tapi poinnya adalah pondasi-pondasi sisi sisi pertanggungjawaban yang baik terpenuhi. KONI tiap tahun dapat audit dari akuntan publik. Nah mungkin masalah waktu, wajarlah kan KONI mengurus 40 cabor juga,” kata dia, usai mengisi acara Bimtek pengelolaan administrasi pengurus cabor KONI Garut, Kamis (02/07/2020).
Rizky menambahkan, upaya peningkatan akuntabilitas menjadi bagian penting antara Pemerintah Daerah dan KONI. Menurutnya, ketepatan dan kecepatan pengelolaan administrasi KONI juga dipengaruhi oleh pengelolaan di tingkat cabor. Sehingga jika cabor lambat, maka akan berdampak juga pada lambatnya pengelolaan administrasi di KONI.
Sementara itu, Ketua KONI Garut, Abdusy Syakur Amin, mengatakan, anggaran yang digunakan tahun ini akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga di tiap cabor.
Sehingga tidak hanya teknis kualitas atlet saja, kata dia, besarnya anggaran yang disediakan pemerintah daerah untuk cabor melalui KONI mengharuskan para pengurus cabor sebagai pengguna anggaran perlu peningkatan kapasitas dalam pengelolaan administrasi.
“Kita ingin meningkatkan kapasitas kemampuan pengurus cabor dalam proses administrasi. Untuk itu kita beri arahan dan pendampingan kedepan. Tahun ini KONI melakukan refokusi anggaran, yakni mengalihkan anggaran itu ke sarana dan prasarana bantuan olahraga. Nilainya besar, maka sebagai organisasi yang bertanggung jawab kita meningkatkan kemampuan para cabor,” kata Syakur.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kemampuan cabor dalam pengelolaan administrasi keuangan, pihaknya akan melakukan pendampingan setelah Bimtek tersebut.
Dijelaskan Syakur, jumlah anggaran yang diberikan Pemda untuk KONI sekitar Rp2 miliar. Nantinya, anggaran tersebut akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di 40 cabor.