60menit.com, Garut - Pendiri Kampung Teknologi di Kampung Cilimushideung, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Budi Hermawan (44) diminta datang oleh salah satu staf Kantor Sekretariat Presiden.
Permintaan staf KSP tersebut disampaikan kepada advokat yang juga Ketua LBH Serikat Petani Pasundan (SPP), Yudi Kurnia, SH, MH.
“Ya salah satu staf di KSP meminta saya untuk menghubungi Budi Hermawan karena tertarik untuk mengembangkan kampung internet, di mana saat ini internet sangat dibutuhkan masyarakat apalagi sistem pembelajaran secara daring,” jelas Yudi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (22/7/2020).
Sementara Budi Hermawan saat ditanya 60menit.com melalui sambungan Telp soal permintaan KSP itu, menyebutkan siap jika dipanggil dan harus datang ke KSP.
“Tentunya sebuah kehormatan dan kebahagian bagi saya mendapatkan undangan dari KSP, dan tentunya saya siap untuk datang kapan pun dipanggil, seandainya saya benar-benar di panggil," katanya.
Sebagaimana diberitakan, penggagas program Bumka (Badan Usaha Milik Kampung) itu membangun sendiri jaringan fiber optik sehingga 257 kepala keluarga (KK) di dua desa, yakni Desa Cibunar dan Mekarsari bisa menikmati layanan internet hanya dengan biaya Rp33.000 per bulan.
Melalui Bumka, masyarakat yang membutuhkan internet murah bisa membeli ke RT/RW atau pengurus Bumka dan bisa dipasang jaringan fiber optik.
Gagasan itu diakui Budi, didorong rasa tanggung jawab dan kepedulian agar masyarakat terutama para orang tua yang memiliki anak usia sekolah dan mengikuti daring, bisa tetap mengakses pembelajaran tanpa terbebani pembelian kuota mahal.
Diakuinya, untuk membangun jaringan fiber optik masih menggunakan dana pribadi dan untuk mengembangkannya masih terkendala izin ISP (Internet Service Provider).
Wakil Bupati Garut, Helmy Budiman, saat meresmikan Kampung Teknologi itu berjanji akan membantu perizinan ISP.