60menit.com, Bandung - Imbas virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 memiliki dampak yang cukup signifikan pada banyak sektor di kehidupan manusia. Dampak yang cukup besar sangat terasa pada lapisan masyarakat menengah ke bawah seperti para pedagang kaki lima.
Sejumlah pedagang di Kota Bandung cukup mengalami kerugian karena pembeli sangat jarang bahkan tidak ada sama sekali. Terlebih dengan adanya gerakan untuk physical distancing yang menjadi jalan satu-satunya mencegah penyebaran virus Corona.
Akibat adanya virus Corona, perekonomian para pedagang kaki lima yang menggantungkan hidup sehari-harinya lewat berjualan pun menurun.
Salah satunya pedagang minuman kaki lima yang bernama Haris (52), mengaku dirinya mengalami penurunan pembeli karena sepi. Namun ia tetap nekat berjualan di tengah pandemi untuk mencukupi kebutuhan dirinya bersama sang istri untuk sehari-harinya.
“Kalau sebelum adanya Corona gini saya jualan biasanya habis sekitar 100 porsi, tapi kalau adanya corona gini paling banyak 25 porsi, kita hgga tau kalau hari Sabtu dan minggu besok,” kata Haris. Rabu (03/06/2020).
Haris atau yang akrab dipanggil Mas Haris mengatakan telah berjualan lontong kari selama 10 tahun. Biasanya ia berjualan hanya di daerah jl. Nyengseret sekitar Lapangan Tegalega Bandung.
“Dari jam 06.00 siang sampai jam 10 pagi. Di sekitar pertokoan Meubel,” katanya.
Mas Heri sangat berharap pandemi COVID-19 ini segera berlalu. Sebab imbas dari banyaknya para pekerja yang melakukan Work For Home (WFH) sangat terasa olehnya yang berjualan secara langsung kepada masyarakat.